Kamis 28 May 2020 18:08 WIB

Harga Bawang Merah Tingkat Petani Naik Jadi Rp 50 Ribu

Harga bawang merah tingkat petani di Solok naik jadi Rp 50 ribu per kilogram

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Harga bawang merah tingkat petani di Solok naik jadi Rp 50 ribu per kilogram. Ilustrasi.
Foto: Kementan
Harga bawang merah tingkat petani di Solok naik jadi Rp 50 ribu per kilogram. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK - Harga bawang merah tingkat petani di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat terus mengalami kenaikan. Kini harganya mencapai Rp 50 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram.

Seorang petani di Alahan Panjang bernama Saputra (32) mengatakan kenaikan harga bawang merah tersebut sudah berlangsung sejak tiga hari yang lalu secara bertahap. "Kenaikan harga bawang merah ini memang sudah cukup lama bertahan. Sebelumnya paling tinggi harga bawang merah sampai Rp 40 ribu per kilogram. Kemudian sekarang terus naik lagi capai Rp 50 ribu per kilogram," kata dia, Kamis.

Baca Juga

Ia juga mengakui saat ini para petani mulai mengalami kesulitan dalam perawatan bawang merah karena sering diserang hama dan ulat daun. "Saya rasa kenaikan harga bawang merah ini karena ketersediaannya di tingkat petani sedikit. Sedangkan peminatnya sangat banyak," ujar dia.

Saputra mengatakan saat ini umur bawangnya sudah dua bulan dan menunggu satu bulan lagi baru bisa dipanen. "Bawang saya yang akan dipanen sekitar dua ton lebih. Semoga bulan depan harganya masih Rp 50 ribu per kilogram," ujar dia.

Petani lainnya Hendri (35) menyebutkan selain bawang merah, tomat juga mengalami kenaikan harga. Harga tomat naik dari Rp 3.000 per kilogram menjadi Rp 6.000 per kilogramnya. "Kenaikan harga tomat ini juga sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu," ujar Hendri.

Kubis juga mengalami kenaikan harga mencapai Rp 3.000 per kilogram dari harga sebelumnya hanya Rp 2.000 per kilogram.

Akan tetapi petani lainnya Wirda (40) mengeluhkan harga cabai yang merosot menjadi hanya Rp 8.000 per kilogram dari harga sebelumnya mencapai Rp 30 ribu per kilogram. "Selain harga yang murah perawatannya juga susah membutuhkan biaya yang mahal. Namun harus bagaimana lagi petani terpaksa menjual dengan harga Rp 8.000 dari pada tidak terjual sama sekali," kata dia.

Ia berharap harga cabai segera naik seperti biasanya. "Karena biaya perawatannya yang tidak sedikit seperti upah pengolahan lahan serta harga pupuk dan harga pestisida juga naik, sedangkan harga cabai anjlok," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement