Kamis 28 May 2020 18:18 WIB

Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 Dimulai Kembali Awal 2021

Thomas mengatakan, ketentuan-ketentuan ini diambil lewat proses yang cukup sulit.

Rep: Fitriyanto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Cincin Olimpiade digambarkan di depan Rumah Olimpiade, markas besar Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss, 17 Maret 2020.
Foto: EPA-EFE / LAURENT GILLIERON
Cincin Olimpiade digambarkan di depan Rumah Olimpiade, markas besar Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss, 17 Maret 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Badminton World Federation (BWF) telah mengumumkan ketentuan terbaru mengenai kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 yang akan dilangsungkan pada 23 Juli - 8 Agustus 2021. Rencananya kualifikasi Olimpiade akan dimulai kembali tahun 2021.

"Walaupun kami sudah mulai melangsungkan turnamen di akhir 2020, namun kami memilih untuk memulai kembali kualifikasi olimpiade pada tahun 2021," ujar Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund, Kamis (28/5).

Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan solusi yang adil dalam sistem kualifikasi. Amendemen ini telah disetujui oleh International Olympic Comittee (IOC). Selain itu, terdapat juga perubahan kualifikasi di Parlimpiade 2020 yang juga telah disetujui oleh International Paralympic Committee (IPC). 

Thomas mengatakan, ketentuan-ketentuan ini diambil lewat proses yang cukup sulit serta komunikasi intensif bersama Komisi Atlet guna memastikan bahwa penyesuaian ketentuan olimpiade ini berlaku adil bagi semua atlet.

"Kami rasa ini adalah solusi terbaik dan adil, menjadi prioritas utama kami untuk menyelenggarakan turnamen-turnamen ini yang merupakan bagian dari penyesuaian kondisi bulutangkis setelah Covid-19 mulai mereda," ujar Lund seperti dikutip rilis resmi BWF. 

Ia menjelaskan, di tahun ini BWF masih mempertimbangkan mengenai aturan pembatasan perjalanan di setiap negara peserta serta berbagai aturan lain yang merupakan dampak dari wabah Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement