REPUBLIKA.CO.ID, BOLOGNA -- Direktur Bologna, Marco Di Vaio, memastikan, salah satu staff klub yang diduga kuat terjangkit Covid-19 bukanlah pelatih Sinisa Mihajlovic. Sebelumnya, berdasarkan hasil sementara uji Covid-19 terakhir terhadap pemain dan staff Bologna, ada satu orang yang diduga kuat positif Covid-19.
Kekhawatiran pun muncul terkait potensi paparan virus Covid-19 terhadap Mihajolvic. Pasalnya, pelatih asal Serbia itu memiliki resiko yang begitu besar terpapar Covid-19. Sejak didiagnosis menderita Leukemia atau kanker darah pada tahun lalu, Mihajlovic memang terus melakukan kemoterapi dan tranplantasi tulang belakang hingga saat ini.
''Untuk meyakinkan semua orang, terutama karena kondisi kesehatannya, kami bisa katakan, orang yang diduga kuat positif Covid-19 itu adalah staff klub bukan pelatih. Kami masih menunggu hasil akhir dari tes tersebut. Apabila nantinya terbukti positif, maka seluruh tim akan melakukan pemusatan latihan secara terpisah,'' kata Di Vaio kepada Calciomercato seperti dikutip Football Italia, Kamis (28/5).
Di Vaio menambahkan, berdasarkan temuan sementara tim medis ada satu orang yang diduga kuat positif Covid-19. Menanggapi hasil ini dan sebagai bentuk antisipasi, Bologna telah menginstruksikan seluruh pemain untuk melakukan latihan secara terpisah dan dalam rentang waktu yang berbeda. Tidak hanya itu, manajemen Bologna juga melarang penggunaan peralatan dan perlengkapan latihan secara bersama-sama.
Saat ini, kata Di Vaio, Bologna masih menunggu hasil uji Covid-19 tersebut. Jika hasil tes itu menyebut staff klub tersebut positif Covid-19, maka klub langsung melakukan pemusatan latihan dan melakukan isolasi terhadap para pemain selama 14 hari.
Kendati begitu, kondisi tersebut tidak akan mengganggu jadwal latihan yang telah ditetapkan tim pelatih Bologna. ''Tentu, masa isolasi selama 14 hari itu akan mengecewakan pemain, karena mereka terpisah dari keluarga mereka. Namun, hal itu tidak mengubah jadwal latihan tim. Selain itu, anggota staff klub yang diduga kuat terjangkit Covid-19 juga telah menjalani isolasi mandiri di rumah. Jadi, apabila kami mengadakan pemusatan latihan, maka dia akan tetap dikarantina,'' ujar mantan penyerang timnas Italia tersebut.