Jumat 29 May 2020 06:04 WIB

12 Pasien Covid-19 di Bali Dinyatakan Sembuh

Bali mencatat tambahan lima kasus baru, empat di antaranya transmisi lokal.

Petugas menghentikan pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan masker saat penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di wilayah Desa Adat Panjer, Denpasar, Bali, Kamis (28/5/2020). Jumlah pasien sembuh dari infeksi Covid-19 di Bali terus bertambah.
Foto: ANTARA/nyoman hendra wibowo
Petugas menghentikan pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan masker saat penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di wilayah Desa Adat Panjer, Denpasar, Bali, Kamis (28/5/2020). Jumlah pasien sembuh dari infeksi Covid-19 di Bali terus bertambah.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jumlah pasien sembuh dari infeksi Covid-19 di Bali terus bertambah. Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan pada Kamis (28/5) terdapat tambahan 12 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

"Saudara-saudara kita yang telah sembuh itu, empat orang merupakan pekerja migran dan delapan orang sebelumnya terinfeksi karena kasus transmisi lokal," kata Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali itu, di Denpasar, Kamis.

Dengan tambahan 12 pasien yang sembuh itu, secara kumulatif jumlah pasien yang telah sembuh dari Covid-19 di Provinsi Bali menjadi 314 orang. Jumlah itu setara 74,76 persen dari total kasus yang ada.

Dalam kesempatan itu, Dewa Indra juga menyampaikan pada hari ini juga ada tambahan lima kasus baru. Lima orang itu, yakni satu orang pekerja migran Indonesia dan empat orang kasus transmisi lokal.

"Jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Bali kini menjadi 420 orang. Sedangkan yang meninggal masih tetap empat orang, semoga tidak ada pertambahan lagi ke depannya," ujarnya.

Sementara itu, untuk jumlah pasien yang dalam perawatan (kasus aktif) sebanyak 102 orang. Mereka dirawat di sembilan rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas Denpasar dan Badan Diklat BPK di Pering, Gianyar.

Dewa Indra pun kembali menyoroti masih tingginya kasus transmisi lokal, seperti hari ini empat dari lima kasus baru Covid-19 disebabkan karena transmisi lokal. Menurut dia, pentambahan kasus transmisi lokal menandakan masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing atau menjaga jarak.

"Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," katanya.

Selain itu, Dewa Indra meminta kepada seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19. "Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, kami minta semua elemen masyarakat membantu dan bekerja sama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tracing contact untuk menemukan siapa pun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19," kata birokrat asal Buleleng itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement