REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan melakukan penyekatan di sejumlah titik di stasiun jelang pelaksanaan new normal di tengah pandemi Covid-19. Sekat tersebut didirikan guna mengatur social distancing atau jaga jarak antarpenumpang jika terjadi kepadatan di peron stasiun.
"Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun," kata VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba saat di konfirmasi di Jakarta, Kamis (28/5).
Dia mengatakan, KCI tetap meminta pengguna untuk mematuhi portokol kesehatan seperti penggunaan masker selama berada di area stasiun dan di dalam KRL. Dia melanjukan, KCI juga akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh penumpang hingga penerapan physical distancing sesuai dengan marka-marka yang ada di area stasiun dan di kereta.
Anne mengatakan, PT KCI saat ini juga sudah menyediakan wastafel tambahan agar dapat dimanfaatkan pengguna untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan KRL. Lanjutnya, KCI juga tetap menyediakan hand sanitizer di stasiun maupun yang dibawa oleh petugas pengawalan di dalam kereta.
Anne mengungkapkan, KCI masih akan membahas sejumlah kebijakan lain merujuk pada berbagai pedoman normal baru yang telah dikeluarkan pemerintah. KCI, dia mengatkan, mengimbau seluruh pengguna untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon seluler.
"Karena salah satu penularan Covid-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari saluran mulut dan hidung saat batuk, bersin maupun berbicara," katanya.
Dia melanjukan, KCI juga mengimbau para pengguna untuk memanfaatkan semaksimal mungkin transaksi tiket nontunai. Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan penularan Covid-19 dari uang tunai yang sangat sering berpindah tangan.
Petugas garis depan PT KCI juga telah mulai menggunakan pelindung wajah sebagai upaya untuk semakin mencegahan penularan Covid-19. Nantinya, seluruh petugas di stasiun mau pun Kereta akan mengguna pelindung wajah ini.
Pada saat yang bersamaan, KCI tetap mengimbau masyarakat agar tetap bekerja dari rumah. Menggunakan transportasi publik hanya untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak agar meminimalisir resiko penularan.
"Kemudian untuk menghindari antrean, hindari naik KRL di jam-jam sibuk karena akan tetap ada pembatasan jumlah pengguna untuk menjaga physical distancing," katanya.