REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional basket Indonesia masih menunggu restu pemerintah untuk kembali memulai pelatnas dalam tatanan kenormalan baru atau new normal. Manajer timnas basket Indonesia Maulana Fareza Tamrella mengatakan, skuatnya sebetulnya berencana menggelar latihan mulai 1 Juni, namun kemungkinan urung dilakukan. Sebab status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta baru akan berakhir pada 4 Juni.
"Saat ini kami masih menanti izin dan arahan dari pemerintah, kapan kami diperbolehkan sewa lapangan. Rencananya kami tetap akan latihan di GBK Arena Senayan," ujar Fareza kepada Antara di Jakarta, Kamis (28/5).
Pemerintah sudah membuat kajian awal penerapan skenario kenormalan baru di Indonesia. Rencananya, uji coba akan mulai dijalankan pekan depan.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pada Selasa (26/5) sempat membahas kapan kegiatan olahraga nasional bisa kembali bergulir.
Ia masih belum mendapatkan informasi resmi kapan kegiatan olahraga bisa berlangsung lagi. Namun apabila diizinkan, menurutnya, fase pertama kemungkinan hanya diperbolehkan bagi olahraga luar lapangan serta tidak melibatkan kontak fisik.
"Kita menunggu dari gugus tugas dan pemerintah kira-kira di fase mana olahraga diperbolehkan, baik untuk di luar dan di dalam lapangan," tutur Zainudin.
Kondisi tersebut bertolak belakang dengan cabang olahraga bola basket yang justru banyak melibatkan kontak fisik antarpemain.
Namun Fareza berharap pemerintah bisa segera menyusun protokol maupun petunjuk pelaksanaan bagi setiap cabang olahraga yang mempunyai kebutuhan berbeda-beda saat berlatih.
"Begitu kita dapat petunjuk, kita akan mulai," ujarnya.
Sebelumnya, PP Perbasi telah menghentikan kegiatan basket nasional sejak pertengahan Maret akibat pandemi virus corona.
Para pemain timnas kualfikasi FIBA Piala Asia 2021 juga sudah dikembalikan ke klubnya masing-masing setelah resmi dibubarkan pada akhir Maret.
Timnas basket Indonesia masih mempunyai dua laga tandang kualifikasi Piala FIBA Asia 2021. Pada pertandingan windows kedua tersebut, Andakara Prastawa dkk dijadwalkan bertandang ke Thailand pada 27 November, dilanjutkan ke Korea Selatan tiga hari berselang.