Jumat 29 May 2020 10:36 WIB

Dianjurkan Mandi Bagi Mualaf

Disyaratkannya mandi bagi orang yang masuk Islam atau mualaf.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Dianjurkan Mandi Bagi Mualaf. Ilustrasi.
Foto: Arabnews.com
Dianjurkan Mandi Bagi Mualaf. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam merupakan agama yang mementingkan kebersihan, baik kebersihan fisik maupun batin. Untuk itu dianjurkan pula bagi orang yang baru masuk Islam atau mualaf untuk segera mandi usai mengucapkan dua kalimat syahadat.

Dalam buku Panduan Shalat An-Nisaa karya Abdul Qadir Muhammad Manshur yang diterbitkan oleh Republika Penerbit dijelaskan, terdapat sebuah riwayat hadits yang menyebut anjuran mandi bagi mualaf. 

Baca Juga

Dalam hadits riwayat Tirmidzi berkadar hasan-shahih, Nabi Muhammad SAW memerintahkan para mualaf mandi dengan air dan bidara usai melafalkan dua kalimat syahadat. Abu Isa berkomentar mengenai hadits tersebut yang menurutnya para ulama mempraktikkan hal tersebut bagi para mualaf.

Mereka menganjurkan laki-laki yang masuk Islam untuk mandi dan mencuci pakaiannya. Hadits tersebut pun menjadi dalil disyaratkannya mandi bagi orang yang masuk Islam. Sebagian ulama bahkan ada yang mewajibkan hal ini.

Utsaim bin Kulaib meriwayatkan dari bapaknya kakeknya datang kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata: "Aku telah masuk Islam." Lalu, Rasulullah pun bersabda: "Alqi anka sya’ral-kufri wakhtan." Yang artinya: "Buanglah darimu ‘rambut’ kekafiran dan berkhitanlah." 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement