REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lantai mosaik berornamen dari sebuah vila di zaman Romawi kuno ditemukan di bawah kebun anggur di wilayah utara Italia. Para arkeolog melakukan penggalian di area lereng bukit di Negrar, kota di Valpolicella dekat Verona.
para peneliti pertama kali menemukan sebuah vila Romawi kuno di situs itu pada 1920-an. Sejak itu, para arkeolog telah lama berharap dapat menemukan lantai dekoratif atau berpola rumit tersebut. Namun, selama puluhan tahun upaya tersebut menemui kegagalan, hingga akhirnya mulai menemukan titik cerah pada awal pekan ini.
Pihak berwenang Negrar mengatakan sedang mencari cara untuk membuat harta arkeologis ini bebas tersedia dan dapat diakses untuk dihargai oleh publik. Area yang ditemukan para peneliti diperkirakan berusia sekitar 1.900 tahun, tertanggal di beberapa titik di abad pertama Masehi.
Waktu itu adalah periode yang sering dilihat sebagai "zaman keemasan" Kekaisaran Romawi. Dikenal sebagai Pax Romana, bahasa Latin untuk "Perdamaian Romawi," dua abad antara 27 SM dan 180 M ditandai dengan tingkat stabilitas sosial, kekuatan militer, dan kemakmuran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui kekaisaran yang luas.
“Kami percaya situs budaya dengan nilai ini patut mendapat perhatian dan harus ditingkatkan. Untuk alasan ini, bersama dengan pengawas dan mereka yang bertanggung jawab atas dana pertanian, kami akan menemukan cara untuk membuat harta ini menyenangkan," ujar Wali Kota Negrar Roberto Grison, kepada surat kabar lokal L’Arena seperti dilansir Ifl Science, Jumat (29/5).
Penggalian arkeologis dimulai di daerah itu pada pertengahan 2019. Penggalian sempat terhenti saat pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) melanda dunia, yang sangat berdampak pada wilayah utara Italia sejak awal tahun ini. Hanya satu minggu setelah pekerjaan kembali berlangsung, tim menemukan jalan yang dihiasi, sepelemparan batu dari situs vila Romawi.
Ketika Italia mulai mengurangi aturan pembatasan atau lockdown, sejumlah situs arkeologi dan sejarah telah membuka kembali pintu mereka, dalam upaya untuk menarik para wisatawan ke negara itu. Setelah ditutup selama berbulan-bulan akibat COVID-19, Taman Arkeologi Pompeii yang terkenal di dunia dibuka pekan ini, meski tetap diberlakukannya protokol pencegahan virus.
"Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa Pompeii adalah kota yang unggul," Massimo Osanna, kepala taman arkeologi Pompeii saat pembukaan kembali situs