VIVA – Pemerintah mulai menyiapkan new normal atau kenormalan baru agar masyarakat bisa tetap beraktivitas di tengah pandemi virus corona. Hal itu buat penyanyi dan presenter Melanie Subono tergelitik untuk berkomentar. Menurut Melanie, apa yang sudah dan akan terjadi berbeda dengan negara lain.
"KATA GUE SOAL NORMAL BARU - banyak negara lain dah terapin ini krn ga ada pilihan drpd makin kolops SETELAH MEREKA mati matian ngidupin rakyat berbulan2 + setelah RAKYATNYA pun nurut -," tulis Melanie dalam akun instagramnya.
Melanie juga melihat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Indonesia kurang efektif. Peraturan tidak tegas dan pemerintah seolah tidak berpihak kepada rakyat.
"Pas KITA mau buka psbb ,gw spontan mikir “ LHA EMANG KAPAN KITA PSBB, KAPAN PEMERINTAH MATI2an IDUPIN RAKYAT , KAPAN RAKYAT NURUT ?” ( Denger sering, prakteknya belum liat)," ujar Melanie.
Melanie menegaskan, dirinya tidak mengkritik mereka yang harus keluar setiap hari demi mengisi perutnya. Melanie lebih melihat berbagai keputusan yang baru-baru ini diambil oleh pemerintah.
Baca juga: Sedihnya Melanie Subono Nasi Kotaknya Ditolak di Tahlilan Habibie?
"Kl ttg harga rakyat VS harga investor, udah kejawab ndiri lah... PATOKAN BUKA PERTAMA dimana kepala negara mempersiapkan itu malah MALL … bukan yg berhubungan dgn rakyat yg ada di titik terendah mereka," ujarnya.
Unggahan tersebut dengan keterangan mengenai kenormalan baru dibuat Melanie Subono bukan karena marah. Ia menyinggung beberapa orang yang bisa dipidana karena kemarahannya.
Melanie lebih merasakan sesak dengan ini semua. Ia melihat pereaturan yang tidak tegas, berubah-ubah dalam penerapannya. Menurutnya, mengapa berbagai peraturan itu dibuat setelah banyak berjatuhan korban dan masyarakat yang kesulitan ekonomi.
"Tapi nyesek. Kenapa tuh nunggu rakyat jadi makin miskin dulu, banyak tenaga medis meninggal dulu , gw ga kerja 3 bulan. Kan dari awal aja bilang " kami ga akan tegas, ga akan tanggung full idup kalian jadi sok idup normal TAPI SURUH ATI ATI lah," tulis Melanie.