Jumat 29 May 2020 13:05 WIB

Anies Pantau Kesiapan Puskesmas Hadapi Masa New Normal

Pekan ini pekan penentuan PSBB diperpanjang atau tidak di DKI Jakarta.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di Stasiun MRT Bundaraan HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di Stasiun MRT Bundaraan HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau kesiapan berbagai fasilitas kesehatan di Puskesmas untuk menghadapi masa-masa transisi bila waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir atau tidak diperpenjang. Pemantauan awal Gubernur Anies ke Puskesmas Kramat Jati didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Ahmad Riza Patria, Jumat (29/5).

Kunjungan tersebut dalam rangka pengecekan kesiapan fasilitas kesehatan hingga level kelurahan jika PSBB berakhir 4 Juni 2020 mendatang. Turut hadir dalam kunjungan tersebut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti. Anies mengatakan pekan ini adalah pekan penentuan apakah PSBB diperpanjang atau tidak.

“Jadi pagi ini saya dan Pak Wagub meninjau kesiapan puskesmas di Kecamatan Kramat Jati. Bila PSBB dituntaskan artinya kita mulai masuk masa transisi, di masa transisi ini masyarakat mulai berkegiatan di luar meskipun masih terbatas,” tutur Anies, Jumat (29/5).

Konsekuensi dari tuntasnya masa PSBB ini, kata Anies, berupa dimulainya kembali berbagai interaksi. Termasuk interaksi langsung antar orang yang merupakan salah satu penyebab penyebaran virus Covid-19. Hal tersebut yang mendasari Gubernur Anies untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dan tenaga medis.

“Kita tahu virusnya menular lewat interaksi, bila ada yang terpapar maka beban terbesar yang akan menghadapi adalah jajaran tim kesehatan. Jadi kalau menjelang masa transisi yang harus dicek adalah fasilitas kesehatan," ujar Anies.

Menurut dia, kalau tempat-tempat lain bila ada yang terpapar yang mereka alami hanya soal jumlah pengunjung. Tapi kalau fasilitas kesehatan, yang harus dilakukan bersiap untuk menyembuhkan. Terutama mereka yang terpapar dan memiliki keluhan kesehatan.

Berdasarkan peninjauan di Puskesmas Kramat Jati, Gubernur Anies memastikan bahwa DKI Jakarta telah memiliki fasilitas kesehatan yang memadai hingga tingkat Puskesmas. “Jadi saya tadi, kami lihat di Kramat Jati sudah siap," tegasnya.

Ia melihat tenaga medis di Puskesmas Kramat Jati sudah siap, fasilitasnya siap, bahkan APD sudah disiapkan lebih dari 2000. "Alhamdulillah dari sini nampak bahwa fasilitas kesehatan Jakarta siap dan insya allah bila nanti ternyata ini (PSBB) penghabisan kita mulai transisi, maka pertahanan kesehatannya sudah disiapkan,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Kramat Jati, Inda Mutiara, menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan seluruh kebutuhan kesehatan mulai dari logistik hingga sumber daya manusia untuk masa pandemi sejak bulan Januari. Serta menyiapkan berbagai langkah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Diakui dia, pihak Puskesmas Kramat Jati sudah menyiapkan berbagai fasilitas tersebut sekitar bulan Januari begitu ada edaran dari Dinkes. Dan Inda mengatakan sampai saat ini berkat dukungan seluruh pihak pihaknya bisa melaksanakan tugas dari mulai menepis dan mengedukasi warga seperti membiasakan warga cuci tangan dan memakai masker.

"Jadi penepisan pasien yang batuk demam kita sudah mulai dari pintu depan puskesmas, ketersediaan APD juga sudah siap karena tanpa itu kita seperti perang tapi tidak membawa senjata. Nanti akhirnya petugas kita yang harusnya menyembuhkan malah terdampak,” tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement