Jumat 29 May 2020 14:56 WIB

Biaya Bengkak, KA Cepat Dilanjut Hingga Surabaya

Presiden minta proyek KA cepat dikerjakan lebih ekonomis dan terintegrasi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Fuji Pratiwi
Suasana proyek pembangunan lintasan kereta cepat Jakarta-Bandung di Cibeber, Kota Cimahi. Proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung akan diintegrasikan dengan KA Semicepat Jakarta-Surabaya.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Suasana proyek pembangunan lintasan kereta cepat Jakarta-Bandung di Cibeber, Kota Cimahi. Proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung akan diintegrasikan dengan KA Semicepat Jakarta-Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan biaya dan penyelesaian proyek pun terpaksa molor setahun. Presiden Jokowi meminta KA Cepat Jakarta-Bandung diintegrasikan dengan proyek KA semicepat Jakarta-Surabaya. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, dari laporan Menteri BUMN terkait proyek KA cepat, terjadi pembengkakan biaya dan keterlambatan pembangunan selama setahun. "Arahan Bapak Presiden agar lebih ekonomis untuk didorong kelanjutan proyek," ujar Airlangga usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Jumat (29/5).

Baca Juga

Kendati begitu, Airlangga tidak menjelaskan berapa pembengkakan biaya yang terjadi dan alasan di balik itu. Untuk menyiasati hal ini, ujar Airlangga, Presiden Jokowi memerintahkan agar kelanjutan proyek dikerjakan lebih ekonomis.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta proyek KA Cepat Jakarta-Bandung diintegrasikan dengan proyek KA semicepat Jakarta-Surabaya. Artinya, jalur yang ada nanti akan terhubung antara Jakarta-Bandung-Surabaya. Mengenai detail teknisnya, Airlangga mengatakan masih dikaji oleh Kementerian BUMN.