Jumat 29 May 2020 16:38 WIB

Pembangunan Kuil di Masjid Babri Dikecam

Sebuah kuil akan dibangun di lokasi Masjid Babri.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
Pembangunan Kuil di Masjid Babri Dikecam. Foto: Masjid Babri di Ayodhya, India yang sejak lama menjadi sengketa antara Muslim dan Hindu.
Foto: AP Photo
Pembangunan Kuil di Masjid Babri Dikecam. Foto: Masjid Babri di Ayodhya, India yang sejak lama menjadi sengketa antara Muslim dan Hindu.

REPUBLIKA.CO.ID,LAHORE -- Gubernur Punjab di Pakistan, Chaudhry Mohammad Sarwar, mengecam pemerintah India di bawah Perdana Menteri Narendra Modi yang akan membangun kuil Hindu di lokasi masjid Babri yang bersejarah. Berbicara kepada sebuah delegasi yang dipimpin oleh Imam Masjid Pusat Glasgow Maulana Idrees Ahmed di Gedung Gubernur pada Kamis (28/5), Sarwar mengatakan bahwa de-sekularisasi India pada peringatan ulang tahun Jawahar Lal Nehru, adalah bukti bahwa India telah menjadi tempat yang tidak layak untuk ditinggali Muslim di bawah rezim Narendra Modi.

"Muslim India dilucuti kebebasan beragama sementara hak konstitusional mereka dirampas oleh fasisme Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) sehubungan dengan pemerintah yang mempromosikan Hindutva," kata Sarwar, dilansir di The Nation, Jumat (29/5),

Sarwar mengatakan, bahwa pemerintah Pakistan melindungi hak-hak konstitusional dan politik dari minoritas di negara itu dan memperlakukan mereka sama dengan mayoritas Muslim. Menurutnya, dunia harus memecah keheningan atas penindasan terhadap minoritas India. Selain itu, ia juga menekankan agar Dewan Keamanan PBB menangani permasalahan ini sama dengan kasus Islamofobia di Eropa.

Sementara itu, Sarwar menyebut bahwa New York Times juga telah mengungkap kegagalan pemerintah Modi dalam melindungi hak asasi manusia dan pandemi virus corona. Pasalnya, penerapan lockdown di India juga menjadi penindasan ekonomi yang sistematis terhadap Muslim India. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement