REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Di usianya yang ke 26 tahun, Eric Dier sudah menghabiskan enam musim bersama Tottenham Hotspur. Dia telah memiliki banyak kenangan suka duka bersama The Lilywhites dan melihat masa depan bersama tim ini.
Dier memang merasakan bermain di final Liga Champions dan semifinal Piala Dunia, bersama Inggris. Namun fakta dia harus berada di bangku cadangan membuatnya tidak bisa menunjukkan penampilan di depan sang pelatih, Mauricio Pochettino.
Dier mampu mencetak gol penalti untuk membawa Inggris ke perempat final Piala Dunia 2018 lalu. Sayangnya, cedera dan sakit membuat penampilan Dier menurun.
Termasuk infeksi usus buntu yang memaksanya operasi darurat pada Desember 2018 lalu. Obat untuk infeksi tersebut justru melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuatnya lebih rentan sakit.
Dia bahkan terpaksa absen pada musim panas lalu. Tentu hal tersebut membuat Pochettino berpikir bahwa membutuhkan bek dan gelandang bertahan dengan peran jangka panjang. Hal itu tidak bisa dijanjikan oleh Dier.
Namun, Dier tetap menikmati hari-harinya di bawah kepemimpinan Jose Mourinho. Menurut dia, di Portugal, ada dua manusia yang lebih besar dari apapun. "Itu adalah dia (Mourinho) dan Cristiano Ronaldo. Bagi saya, berada di sekitar Mourinho memberikan Anda energi besar dan saya belajar banyak mengenai hal itu," kata Dier dikutip dari Football London, Jumat (29/5).
Pemain berusia 26 tahun ini mengatakan, Mourinho sosok yang menyenangkan untuk diajak bicara. Dia pun mensyukuri kebersamaannya di tim dengan Mourinho sebagai nahkoda tim.
"Saya sangat menyukai belajar banyak hal dengannya. Mourinho adalah seorang pemenang," ujarnya.