REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, adanya pandemi Covid-19 memberi banyak pengalaman berharga bagi bangsa Indonesia. Ma'ruf menerangkan, salah satunya terkait perlunya perbaikan birokrasi dan data yang belum bekerja dengan baik.
Padahal, data dan proses birokrasi ini sangat dibutuhkan Pemerintah dalam penanganan Covid-19. "Terus terang Covid-19 ini memberikan banyak pengalaman, banyak hal yang harus diperbaiki ya, termasuk juga bagaimana birokrasi bekerja, bagaimana menghadapi data-data yang belum sinkron," ujar Ma'ruf saat silaturahim virtual dengan jajaran pegawai Setwapres, Jumat (29/5).
Karena itu, perbaikan data dan reformasi birokrasi menjadi prioritas yang dilakukan, setelah pandemi Covid-19. Menurutnya, data yang menyangkut angka kemiskinan, jumlah UMKM harus terkonsolidasi dengan baik.
Sebab, data yang belum padu ini mempengaruhis proses penyaluran bantuan sosial maupun pemberian stimulus ekonomi kepada UMKM. "Data-data (UMKM) juga masih belum konkret. Ternyata dari peristiwa Covid-19 ini banyak hal yang bisa kita peroleh dan dari situ kita akan mulai upaya penataan dan perbaikan-perbaikan," ujarnya.
Begitu juga reformasi birokrasi yang menjadi tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin. "Dari situ kita akan mulai upaya penataan dan perbaikan-perbaikan, terutama di dalam rangka reformasi birokrasi yang menjadi tugas saya yang dibebankan oleh Presiden," ujarnya.