Sabtu 30 May 2020 05:56 WIB

Kalbar Perpanjang Masa Belajar di Rumah Hingga 20 Juni

Kalender pendidikan tetap seperti semula sehingga tidak ada perubahan

Dua anak belajar dengan bimbingan orang tuanya di rumahnya, ilustrasi.
Foto: Antara/Akbar Tado
Dua anak belajar dengan bimbingan orang tuanya di rumahnya, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat kembali memperpanjang masa belajar di rumah bagi siswa SMA/SMK dan SLB di Kalbar. Kegiatan belajar di rumah diperpanjang hingga tanggal 20 Juni.

"Libur belajar di sekolah di tengah pandemi Covid-19 kembali diperpanjang. Jadi, masa belajar di rumah yang sebelumnya berakhir tanggal 30 Mei 2020, kita perpanjang kembali hingga berakhir tanggal 20 Juni 2020," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat Suprianus Herman di Pontianak, Jumat (29/5).

Baca Juga

Dia menjelaskan, keputusan tersebut kembali diambil, mengingat situasi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini masih belum bisa terkendali. "Perpanjangan libur belajar itu dijelaskan dalam surat yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kalimantan Barat. Surat bernomor 421/1683/DIKBUD-A itu ditujukan kepada SMA, SMK, SLB baik negeri dan swasta se-Kalimantan Barat," tuturnya.

Suprianus mengatakan, ada tiga poin yang dijelaskan dalam surat tertanggal 29 Mei 2020 itu. Pertama memperhatikan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi Kalimantan Barat, maka belajar dari rumah diperpanjang hingga 20 Juni 2020.

Kedua masa belajar dari rumah akan dievaluasi kembali dengan memperhatikan perkembangan pandemi Covid-19 di Kalbar. Ketiga, imbauan agar selalu memperhatikan protokol pencegahan penularan Covid-19, seperti tidak keluar rumah dan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Dirinya juga menjelaskan perpanjangan libur belajar di sekolah itu bersambung dengan libur sekolah sesuai kalender pendidikan. Libur sekolah itu dimulai tanggal 22 Juni hingga 11 Juli 2020 dan setelah itu berlanjut belajar seperti biasa tanggal 13 Juli 2020.

"Kalender pendidikan tetap seperti semula sehingga tidak ada perubahan, hanya sistem belajar saja yang mengalami perubahan. Dari yang belajar di sekolah kemudian di rumah saat pandemi Covid-19," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement