Sabtu 30 May 2020 04:09 WIB

Hujan dan Angin Kencang Rusak 2 Bangunan di Bogor

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi Jumat (29/5) sore ini.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Agus raharjo
Proses evakuasi pohon yang tumbang di jalur Puncak, Megamendung, Bogor, oleh Polres Bogor, dinas terkait dan warga setempat, Kamis (30/11). Terjadi sekitar pukul 13.00, pohon yang tumbang menimpa satu kendaraan Toyota Avanza.
Foto: dok. Humas Polres Bogor
Proses evakuasi pohon yang tumbang di jalur Puncak, Megamendung, Bogor, oleh Polres Bogor, dinas terkait dan warga setempat, Kamis (30/11). Terjadi sekitar pukul 13.00, pohon yang tumbang menimpa satu kendaraan Toyota Avanza.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan disertai angin kencang melanda Kota Bogor, Jumat (29/5) sore. Akibatnya, dua bangunan ambrol, sejumlah atap rumah milik warga rusak, dan lima pohon besar tumbang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Priyatna Syamsah menjelaskan bangunan ambrol terjadi di RT/RW 04/07 dan RT/RW 02/07 Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan. Sementara, sejumlah atap rumah milik warga yang rusak menimpa tiga kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan dan dua kelurahan di Bogor Timur.

Beruntungnya, tak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut. "Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa dalam kejadian itu," kata Priyatna saat dikonfirmasi, Jumat (29/5) malam.

Selain itu, hujan dan angin kencang juga mengakibatkan pohon dengan tinggi sekitar 10-15 meter di lima lokasi tumbang. Yakni, dua lokasi di Kecamatan Bogor Timur, tepatnya depan Depan Bakso Atom kelurahan Baranangsiang dan Jalan Royal Teras Cluster Perum Royal Tajur, Kelurahan Tajur.

Sementara tiga lokasi lainnya yakni di Kecamatan Bogor Selatan tepatnya di RT/RW 01/06 Perumahan Kebun Raya, Kelurahan Pamoyanan, RT/RW 04/10 Kampung Pabuaran Pasir, Keluarahan Mulyaharja, dan RT/RW 01/08, Kampung Patas, Kelurahan Ranggamekar. "Di Perumahan Kebun Raya menimpa dua unit kendaraan roda dua," kata Priyatna.

Mengenai jumlah kerugian, Priatna menjelaskan masih melakukan pendataan. Dia menambahkan, pihaknya segera menerjunkan tim untuk mengevakuasi materi pohon yang menutupi jalan. "Pendataan masih berlanjut dengan seiringnya penanganan dilokasi bencana oleh personel BPBD," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement