REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Pelatih Leicester City Brendan Rodgers ternyata pernah terjangkit Covid-19. Ia menjadi pelatih kedua di Liga Primer Inggris yang mengalami situasi ini setelah bos Arsenal, Mikel Arteta.
Rodgers menceritakan pengalamnya setelah terinfeksi. Kondisi badannya melemah, ia juga kesulitan bernafas. "Saya hampir tidak bisa berjalan. Itu mengingatkan saya ketika mendaki Gunung Kilimanjaro," kata juru taktik 47 tahun kepada BBC, Sabtu (30/5).
Kilimanjaro salah satu gunung tertinggi dunia yang terletak di Afrika. Pada 2011 lalu, Rodgers pernah mendaki gunung tersebut untuk sebuah kegiatan amal. Kesulitan yang ia rasakan di jalur pendakian, kata dia, sama seperti ketika ia terjangkit corona.
"Semakin tinggi Anda berada, anda menderita aklimatisasi, dan semakin sulit untuk bernafas," tutur Rodgers.
Dalam tiga pekan pertama, ia tidak bisa mencium sesuatu. Lidahnya pun tak mampu mengecap rasa makanan. Kondisi tubuhnya melemah. Ia tak sendirian. Istrinya juga merasakan hal serupa. Setelah melakukan tes, mereka berdua positif terinfeksi corona.
Perlahan tapi pasti kesehatan Rodgers membaik. Kini, ia dan pasangannya sudah sembuh total. Eks juru taktik Liverpool bahkan telah memimpin Leicester latihan.
Apa yang terjadi dalam hidupnya beberapa bulan lalu, menjadi pelajaran berharga. Rodgers menyadari betapa pentingnya tubuh dalam keadaan bugar dan sehat.
Leicester berada di posisi ketiga klasemen sementara Liga Primer Inggris. Rodgers berharap pasukannya tidak keluar dari jalur tersebut. Sehingga musim depan mereka tampil di Liga Champions.