PURWAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta menyatakan siap menjalani new normal. Namun, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika tidak ingin fase new normal langsung diterapkan di bidang pendidikan.
“Saya tidak berharap (sekolah) masuk pada Juni ini terutama pada tingkatan dasar. Saya minta evaluasi dulu misalnya sebulan melaksanakan new normal,” kata Anne, Jumat (29/5/2020).
Anne menilai kembalinya siswa belajar di sekolah harus dikaji terlebih dahulu. Penerapannya harus melihat situasi dan kondisi jika mulai diberlakukannya new normal. Sehingga tidak justru memberikan kekhwatiran penyebaran bagi anak-anak di sekolah.
Ia mengatakan saat ini di Purwakarta masih ada belasan pasien positif Covid-19. Tentu ini masih menjadi potensi kerentanan penyebaran virus corona termasuk di lingkungan pendidikan jika nantinya kembali memulai aktivitas belajar mengajar.
“Dengan dibuka beberapa tempat nanti kita akan lihat dan evaluasi setelah diterpakan new normal apakah anak-anak sekolah apa mampu (beradaptasi),” ujarnya.
Meski demikian, jika nantinya kembali belajar di sekolah harus ada protokol kesehatan yang diterapkan di lingkungan pendidikan. Anak-anak tetap harus terjaga dari kemungkinan penyebaran virus yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya.
“Kalaupun anak SMP atau SMA masuk pada pertengahan Juni ini itu masih harus dibatasi. Kalau anak satu meja satu orang saja. Kalau satu kelas hanya ada 20 meja berarti hanya 20 orang itu yang masuk, sisanya waktu lain,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan berkaitan kegiatan belajar mengajar dalam rangka fase new normal. Hingga kini, siswa siswi masih belajar dari rumah.
“Masuk sekolah belum ada aturan dari Kemendikud karena masih nunggu dari gugus tugas pusat,” ujar Purwanto dikonfirmasi terpisah, Jumat (29/5/2020).