REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Industri yang ada di Jawa Tengah masih harus terus dilatih agar bisa menyesuaikan diri dan benar-benar siap dalam menghadapi penerapan tatanan kenormalan baru (The New Normal). Sejauh ini, sejumlah industri yang masih bertahan di tengah situasi pandemi memang telah menerapkan sejumlah prosedur dan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan kerjanya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, masih ada beberapa hal yang perlu didorong lagi, guna memastikan kesiapan industri untuk menuju penerapan kenormalan baru. Jawa Tengah harus siap untuk menerapkan tatanan kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19, tetapi memang harus melihat momen serta waktu yang tepat.
Hal itu bukan bicara soal surat tetapi bicara soal kurva. "Kalau kurvanya sudah turun kita siap untuk menerapkan kenormalan baru, tetapi kita juga harus menyiapkan diri masing-masing, termasuk beberapa industri," ungkap Ganjar di sela kunjungan ke pelaku industri furnitur, PT Saniharto, di Kabupaten Demak, Sabtu (30/5).
Melalui kunjungan itu, Ganjar melihat langsung salah satu industri di Kabupaten Demak menerapkan protokol pencegahan Covid-19. "Yang seperti mereka ini (perusahaan yang bersangkutan-Red) pun belum bisa dikatakan siap. Karena butuh disiapkan lagi. Bahwa kalu kita terlalu dekat harus dibiasakan untuk mengambil jarak," kata Ganjar.
Maka dari itu, lanjut Ganjar, industri di Jateng masih perlu latihan agar penerapan pencegahan penularan Covid-19. Bila pekerja tidak terbiasa mengenakan masker, saat suka atau tidak suka mereka harus membiasakan diri untuk mengenakan masker.