Sabtu 30 May 2020 21:10 WIB

Wagub Sumbar Tinjau Kesiapan Bukittinggi Terapkan New Normal

Wagub Sumbar meninjau kesiapan Bukittinggi jalankan new normal.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bayu Hermawan
Wagub Sumbar Nasrul Abit memantau kesiapan Kota Bukittinggi menerapkan skenario normal baru, Sabtu (30/5).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Wagub Sumbar Nasrul Abit memantau kesiapan Kota Bukittinggi menerapkan skenario normal baru, Sabtu (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengunjungi Kota Bukittinggi untuk melihat kesiapan kota tersebut menuju skenario new normal, Sabtu (30/5). Bukittinggi satu-satunya daerah tingkat II di Sumbar yang tidak melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menyatakan kesiapan memasuki normal baru.

"Pemerintah Kota Bukittinggi telah menyatakan siap menerapkan kebijakan perubahan kehidupan baru aman covid (new normal) dengan menerapkan langkah konkrit dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti pengaturan pembukaan objek wisata, pasar dan hotel serta rumah makan dan melaksanakan ibadah di masjid," kata Nasrul Abit.

Baca Juga

Nasrul Abit bersama Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias memantau sejak dari Masjid Mukhlisin Manggih, Pasar Banto atau Pasar Bawah, Kebun Binatang Bukittinggi atau aman Margasatwa dan Budaya Kinantan, berlanjut ke Pasar Atas, Jam Gadang, Ngarai Sianok dan Istana Bung Hatta.

Pantauan Republika.co.id, bersama rombongan Wagub Sumbar di Masjid Masjid Mukhlisin, sudah memampangkan spanduk kewajiban jamaah menggunakan masker, dan jamaah haruslah warga asli Kecamatan Mandiangin. Kemudian seluruh lantai masjid sudah ditandai plester berbentuk silang untuk mengatur jaga jarak shaf sholat. Sebelum masuk masjid, jamaah juga diharuskan membawa sajadah sendiri, cek suhu dan cuci tangan. Warga yang kedapatan memiliki suhu tubuh 37 derjat celcius ke atas akan dilarang memasuki masjid.

Kemudian di Pasar Banto, areal pasar juga sudah dilebarkan sampai ke separuh jalan raya. Di sana antar pedagang sudah berjarak minimal 1 meter sehingga tidak ada penumpukan pembeli.

Beralih ke lokasi wisata Kebun Binatang dan Ngarai Sianok, kebetulan memang sedang sepi karena jumlah wisatawan ke Bukittinggi sejak ada virus corona dan PSBB sudah tidak banyak. Tapi menurut penuturan Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, pada masa new normal nanti, jumlah pengunjung ke sebuah lokasi wisata di Bukittinggi tidak boleh lebih dari 50 persen.

Dan pada masa new normal menurut Ramlan, Pemko Bukittinggi sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh warga agar tetap mengikuti protokol covid. Seperti menggunakan masker, curi tangan dan konsumsi makanan sehat.

"Pemerintah Kota Bukittinggi optimis menjadi daerah percontohan penerapan normal baru tersebut. Secara bertahap, dengan memulihkan kembali perekonomian, yakni membuka kembali semua objek wisata, perhotelan, pasar, sekolah, serta tempat ibadah dengan peraturan protokol kesehatan," kata Ramlan.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement