REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Renault membantah akan hengkang dari Formula 1. CEO Renault Coltilde Delbos mengonfirmasi perusahaannya masih adak berada di F1 meski perusahaan mengumumkan rencana restrukturisasi termasuk pemangkasan 15.000 karyawan di seluruh dunia.
"Kami konfirmasi jika kami tetap ingin tinggal di Formula 1," kata dia, Jumat (29/5).
Masa depan Renault di F1 sempat menjadi tanda tanya di tengah tekanan finansial yang dihadapi mereka karena menurunnya permintaan di tengah pandemi virus corona. Delbon mengatakan jika aturan baru terkait batas bujet F1 yang akan diturunkan menjadi 145 juta dolar AS musim depan akan sangat membantu mengamankan keberlanjutan Renault di F1.
Sejumlah tim besar saat ini bisa menghabiskan uang yang melebihi batas bujet itu untuk operasional mereka di F1, kendati mereka juga mendapat pangsa revenue dan menarik sponsor lebih banyak. Sementara F1 juga akan menerapkan perombakan besar terkait regulasi mulai 2022, yang diharapkan akan menampilkan mobil F1 generasi baru dan membuat peta persaingan semakin rata.
"Sebenarnya kabar tentang regulasi baru, batas bujet dalam hal investasi, sangat bagus bagi kami karena kami mempunyai investasi yang lebih sedikit di area itu ketimbang sejumlah kompetitor kami, yang menghabiskan banyak uang. Jadi F1, kami di sini dan kami akan tinggal," kata Delbon.