REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung program pemerataan energi di pedesaan, Pertamina melalui Marketing Operation Region IV bekerja sama dengan Pemerintah Daerah telah membangun 10 unit pertashop yang tersebar di 10 desa di Jawa Tengah. Pembangunan pertashop tersebut dalam rangka menindaklanjuti nota kesepahahaman antara Pemerintah Pusat dan Pertamina beberapa waktu yang lalu.
Dalam keterangan persnya, Pjs. General Manager Pertamina MOR IV Teuku Johan Miftah mengatakan, jumlah pertashop tersebut akan terus bertambah sesuai dengan kesiapan Pertamina serta sarana dan prasarana desa di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. “Meskipun telah ditargetkan, pendirian Pertashop tetap harus memperhatikan aspek HSSE, alur pasokan BBM dan proses instalasi di desa tujuan. Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintahan desa setempat agar pembangunan pertashop tersebut akan optimal melayani masyarakat,” ujar Johan.
Teuku Johan menjelaskan, dari 10 titik yang telah dibangun, empat titik akan dipasok dari Integrated Terminal Semarang Group (Pengapon), yaitu Desa Kalirejo, Kabupaten Pekalongan, Desa Selokarto, Kabupaten Batang, Desa Kancilan, Kabupaten Jepara dan Desa Singorojo, Kabupaten Kendal. Fuel Terminal Boyolali akan memasok BBM untuk pertashop yang berada di Desa Klewor dan Desa Juwangi di Kabupaten Boyolali dan Desa Karanglo di Kabupaten Karanganyar.
Fuel Terminal Maos akan mendistribusikan BBM untuk pertashop di Desa Punggelan, Kabupaten Banjarnegara dan Desa Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, sedangkan Integrated Terminal Tegal ke Desa Talang, Kabupaten Tegal.
Johan menambahkan, untuk tahap awal, Kemendagri telah bersurat kepada seluruh Kepala Daerah untuk mendukung pembangunan pertashop di seluruh Indonesia. “Kami berkomitmen untuk memeratakan penyediaan energi terutama BBM dan LPG hingga ke pedesaan. Semoga kerja sama yang baik antara Pertamina dan Pemerintah Desa serta masyarakat ini dapat berjalan optimal,” harap Johan.