REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaedi ucapkan selamat kepads buya Syafii Maarif yang telah menginjak usia ke 85 tahun.
"Selamat ulang tahun buya, mudah-mudahan diberi kesehatan dan bahagia, serta selalu berkenan mengirimkan tulisan di rubrik resonansi Republika,"ujar Irfan dalam sumbang pemikiran rangkaian acara #85thSyafiiMaarif: "mencari negarawan,", Sabtu (30/5).
Irfan mengakui, Republika beruntung karena selama 10 tahun dapat menayangkan buah pemikiran buya yang terbit setiap Selasa. Tentu tulisan beliau menjari khazanah yang memperkaya konten Republika.
"Dari pemikiran beliau, awalnya bersama Muhammadiyah kami akan menggabungkannya dan dijadikan sebuah buku yang akan terbit pada muktamar Ramadhan pertengahan tahun ini, apalah daya ketentuan bicara lain," ujar dia.
Sehingga, kata Irfan, hal itu harus dijadwal ulang akibat pandrmi Covid-19. Bagi Irfan Buya Syafii merupakan sosok yang masih terus dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.
Tidak salah jika disebut sebagai guru bangsa dan tokoh bangsa. Pemikirannya telah melampaui kepentingan kelompok dan elit, meski beliau memiliki latar belakang petinggi ormas Islam.
Irfan teringat mengenai tulisan Buya yang memperlihatkan sosok kepedulian yang tinggi tentang kemanusiaan dan keadilan. Ini pernah Buya tulis dalam kisah Parmin saat gempa Jogja dan Kisah daerah Kudus, di tahun 2000 yang belum teraliri listrik.
"Kritik dan pendapatnya tidak mengubah prinsipnya, meski kadang tidak populis," kata dia.