REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vincent Kompany telah menolak tawaran untuk menjadi asisten pelatih Pep Guardiola di Manchester City demi melanjutkan perannya sebagai pemain merangkap pelatih di Anderlecht. Lowongan di Manchester City muncul ketika Mikel Arteta pergi untuk bergabung dengan Arsenal.
Arteta merupakan salah satu pegiat sepak bola yang positif terkena Covid-19 pada Maret sehingga menyebabkan penangguhan Liga Primer Inggris. Saat itu, Liga Belgia dihentikan lebih awal karena pandemi Covid-19.
Guardiola kemudian menjalin kontak dengan Kompany untuk melihat apakah ia mungkin terbuka untuk pekerjaan di Stadion Etihad. Kompany mengalami musim yang sulit di Belgia, di mana Anderlecht memiliki masalah keuangan, berada di tempat kedelapan ketika musim dihentikan. Akan tetapi, ini merupakan kali pertama Kompany memiliki tanggung sebagai pelatih kepala. Bek berusia 34 tahun itu memilih tinggal bersama klub masa kecilnya, terutama karena dia ingin terus bermain.
Peluang untuk melakukan itu sudah menjadi langka di Manchester pada saat Kompany mengakhiri tugasnya selama 11 tahun dengan City pada akhir musim lalu. Apalgi cedera yang terus-menerus membatasi penampilannya.
Dengan dua tahun kontraknya di Anderlecht, ia merasa akan dapat memperpanjang karier bermainnya di Liga Belgia yang sedikit kurang kompetitif dibandingkan di Inggris. Ini juga memudahkan Kompany dalam mengisi tugas manajemen di klub tempat ia mengukir namanya sebagai pesepak bola profesional sebelum pindah ke Hamburg dan lalu Manchester.
Jika Kompany berubah pikiran, dia kemungkinan akan menemukan pintu City terbuka. Tetapi untuk saat ini, pencarian Guardiola untuk asisten pelatih tetap yang baru akan berlanjut.