Ahad 31 May 2020 20:48 WIB

Panti Yatim Indonesia Sukses Gelar Webinar Parenting

Masih banyak orang tua yang minim pengetahuan terhadap kecerdasan yang dimiliki anak.

Poppy Amalya sebagai narasumber.
Foto: Panti Yatim Indonesia
Poppy Amalya sebagai narasumber.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LAZ Panti Yatim Indonesia (PYI) kembali menggelar web seminar (Webinar) bertema 'Memahami Kecerdasan Anak Sejak Dini', belum lama ini. Di pekan terakhir Ramadhan lalu, PYI terus mengisi hari dengan kegiatan yang bernilai positif salah satunya dengan diadakannya web seminar (Webinar) parenting.

Seminar yang di siarkan melalui aplikasi Zoom, Facebook dan YouTube ini disaksikan oleh banyak partisipan yang terdiri dari para orang tua, ibu rumah tangga, donatur dan seluruh kepala asrama atau pengasuh anak-anak Panti Yatim Indonesia.

Webinar di isi oleh Zhi Alatas sebagai pembawa acara dan Poppy Amalya sebagai narasumber, yang merupakan psikolog sekaligus motivator yang mengawali pekerjaannya dengan melakukan terapi bagi anak-anak pascatsunami Aceh. Hatinya terketuk saat melihat konflik yang berkepanjangan dan tsunami yang memporak porandakan kampung halamannya. Ketika kembali ke Aceh, Poppy mulai membuka konseling gratis bagi para korban tsunami dengan menyewa ruko di Banda Aceh.

Seminar membahas tentang pentingnya orang tua dalam memahami kecerdasan yang dimiliki oleh anak pada usia dini. Zhi Alatas mengatakan seminar ini sangat penting karena masih banyak dari orang tua yang minim pengetahuan terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak.

Kecerdasan sendiri berasal dari kata cerdas, yang berarti pintar, cerdik, cepat tanggap dalam menghadapi masalah dan cepat mengerti jika mendengar keterangan. Poppy mengatakan kecerdasan sangat dibutuhkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, dalam hal ini adalah masalah yang menuntut kemampuan pikiran.

Ia mengungkapkan cara mengenali kecerdasan yang dimiliki anak adalah dengan mengamati bagaimana anak-anak mengisi waktu luang mereka. Cara anak mengekspresikan dirinya dengan menulis, bernyanyi, membuat percobaan dan melakukan hal-hal yang disukainya merupakan cerminan minat alamiah anak. "Dan dimungkinkan, itu merupakan salah satu jenis kecerdasan yang menonjol pada anak,"

Lebih lanjut ia menuturkan jika kecerdasan anak bisa dibangun salah satunya dengan cara menstimulasi potensi kecerdasan yang sudah ada pada anak. Misalnya dengan mengisi waktu luangnya dengan didengarkan musik, membacakan cerita, menulis, menggambar, berolahraga dan sebagainya.

Ia juga mengatakan pada masa pandemi ini adalah waktu yang sangat tepat bagi orang tua untuk lebih mengenali potensi yang dimiliki oleh anak dan kesempatan yang tepat untuk menstimulasi kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Dalam seminar ini Poppy Amalya berharap agar tidak ada lagi anak yang menetes air matanya karena ketidakpahaman orang tua dalam mengasuh anak,

“Hari ini kita berbagi ilmu yang semoga ini bisa didengarkan oleh semua orang tua dan bisa mencerahkan, sehingga tidak ada lagi anak-anak indonesia yang sedih dicaci maki dan di cap bodoh oleh orang tuanya karena orang tua yang gagal memahami anak. Dan informasi juga nih buat ayah bunda jadi anak ini sebenarnya bisa dioptimalkan kecerdasannya.”

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement