REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dalam waktu dekat pemerintah akan menerapkan new normal. Namun, suatu daerah wajib melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat sebelum menerapkan new normal atau normal baru.
Pemerintah daerah juga harus melakukan simulasi new normal untuk memastikan warganya benar-benar paham, termasuk Kota Medan. Namun, bukan hanya new normal, tokoh muda Kota Medan Muhammad Bobby Nasution mengatakan bukan hanya new normal, dirinya juga menginginkan 'New Medan' atau Medan yang baru.
Hal itu diungkapkanya saat menggelar halal bi halal dengan relawan secara langsung dan virtual, Ahad (31/5) di Kopi Jolo, Jalan Cik Ditiro, Medan. "Selain new normal kita juga menginginkan 'New Medan' atau Medan yang baru. Artinya bagaimana masyarakat Kota Medan mengembalikan identitas Kota Medan dengan mengubah imej, dari yang negatif menjadi lebih baik," kata Bobby dalam rilisnya, Ahad (31/5).
Selain itu, perubahan karakter seharusnya juga bisa dilakukan. Hal yang perlu diperbaiki adalah mengubah karakter. "Pastinya kita menginginkan Medan yang baik dan kembali menjadi Medan yang dahulu dikenal dengan julukan kota para saudagar. Artinya karakter keras orang Medan ini bisa menjadikan Medan yang berkah," ujar dia.
Selain itu, Bobby juga tak lupa menyampaikan selamat Idul Fitri kepada seluruh relawan. "Masih dalam suasana Idul Fitri, saya mengajak semuanya untuk melapangkan dada, membuka hati dengan rasa sabar dan penuh keikhlasan, meminta dan memberi maaf atas kesalahan di antara kita semua," kata Bobby.
Bakal calon wali kota Medan ini juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada relawan dan masyarakat yang telah bergotong royong ikut menggalang bantuan untuk warga yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi.
"Secara umum, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan khususnya para relawan yang selama ini telah berkolaborasi, dengan tekun dan sabar, bersemangat, berjuang bersama demi Kota Medan yang lebih berkah insya Allah," kata Bobby.
Bobby juga berpesan kepada perwakilan warga, terutama para pendukungnya, untuk aktif menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat Medan. Protokol kesehatan yang dimaksud di antaranya selalu memastikan kebersihan tangan, rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Selain itu, tetap menggunakan masker jika keluar rumah sembari mengingatkan etika menutup hidung dan mulut di saat batuk dan bersin. Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua HIPMI ini mengingatkan keharusan penjagaan jarak fisik minimal satu meter, menghindari kerumunan; serta selalu menjaga daya tahan tubuh atau imunitas.
“Kita semua harus memastikan untuk menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan terhadap diri, keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Juga mensosialisasikan kepada warga masyarakat yang kita temui. Saya harap para relawan dan pendukung Gerakan Kolaborasi Medan Berkah dapat terus mengingatkan masyarakat Medan agar terhindar dari hal-hal yang tak kita inginkan di masa pandemi ini," ujar dia.