Senin 01 Jun 2020 10:13 WIB

Selebritas AS Turun ke Jalan Ikut Protes George Floyd

Ariana Grande, Emily Ratajkowski, John Cusack sebagian selebritas yang ikut protes.

Pengunjuk rasa melewati papan bertuliskan #GEORGEFLOYD di Boston, Amerika, (31/5), sebagai bentuk simpati terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa George Floyd yang tewas di tangan polisi.
Foto: EPA-EFE/CJ GUNTHER
Pengunjuk rasa melewati papan bertuliskan #GEORGEFLOYD di Boston, Amerika, (31/5), sebagai bentuk simpati terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa George Floyd yang tewas di tangan polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sederet selebritas ikut turun ke jalan dalam unjuk rasa besar-besaran di seluruh Amerika sejak Sabtu (30/5). Mereka menuntut keadilan atas kematian pria berkulit hitam George Floyd yang tewas setelah ditindih lehernya oleh lutut seorang petugas kepolisian Minnesota, Amerika Serikat.

Ariana Grande, Halsey, Emily Ratajkowski, Madison Beer, John Cusack hingga pasangan penyanyi Shawn Mendes dan Camila Cabello turun ke jalan ikut menyuarakan protes atas ketidakadilan yang berlangsung di seluruh negeri. Ariana Grande (26) turun ke jalanan di Los Angeles, AS pada Sabtu (30/5) sambil mengenakan masker dan membawa papan protes Black Lives Matter.

Baca Juga

Dia meminta para pengikutnya di Instagram untuk ikut unjuk rasa. "Banyak hal terasa menakutkan, berbahaya dan tak pasti saat ini. Namun ada hal-hal yang bisa kita kendalikan, voting, mengontak pembuat kebijakan dan ikut sensus," tulis Grande lewat Instagram pada Jumat (29/5).

Halsey bersama mantan kekasihnya Yungblud pada Sabtu juga ikut turun ke jalan di Los Angeles di mana dia mengabarkan bahwa polisi mulai melepas peluru karet. "Kami tidak melanggar garis aman. Tangan kami di atas. Tak bergerak. Dan mereka menembakkan gas air mata dan peluru karet," kata pelantun lagu "Graveyard" tersebut.

Meski demikian, wanita asal New Jersey itu tak ikut ditahan akibat aksi protes. Namun dia mengingatkan pentingnya keamanan para pengunjuk rasa.

Model Emily Ratajkowski juga ikut protes di Los Angeles. Dia mengatakan polisi di sana dimiliterisasi dan sipil tak bersenjata. "Ini bukan protes rusuh tapi kemudian jadi rusuh saat tentara betulan diturunkan," kata dia.

Shawn Mendes (21) dan kekasihnya Camila Cabello (22) ikut protes di Miami, Florida AS pada Ahad (31/5). Mereka terlihat membawa papan protes sambil mengenakan masker kain hitam. Keduanya menjalani masa karantina akibat pandemi virus corona di rumah orang tua Cabello di Miami sejak Maret. Kehadiran Mendes dan Cabello jadi viral setelah seorang penggemar merekam keduanya yang berjalan di antara kerumunan massa yang protes.

Penyanyi rekan duet Allan Walker di lagu "Selfish" Madison Beer tampak ikut protes ketidakadilan atas kematian tragis George Floyd di West Hollywood, AS. Beer (21) merekam secara langsung di Instagram aksi protesnya.

"Kalau kau berada di Santa Monica, tolong menyingkirlah sekarang juga. Mereka melepaskan gas air mata ke segala arah. Aku baru saja kena dan tidak bisa napas."

Di luar California, aktor John Cusack membagikan video polisi Chicago mendatangi dia dengan baton sejenis tongkat senjata polisi biasanya terbuat dari kayu hingga logam, saat dia protes menaiki sepeda. "Polisi tak suka aku merekam mobil terbakar jadi mereka mendatangiku dengan baton. Menghajar sepedaku. Ahhm ini audionya."

"Kacau sekali di sini, semua orang sudah emosi, benda-benda dibakar, penjarahan dimulai," kata aktor Serendipity itu di Twitter. Cusack juga mengatakan kalau polisi menggunakan semprotan merica ke arah pengunjuk rasa, termasuk ke arah jurnalis.

Selebritas lain yang juga turun untuk protes di antaranya adalah Jamie Foxx, Machine Gun Kelly, Tinashe, Paris Jackson hingga Michael B. Jordan.

Sebelumnya viral beredar petugas polisi Derek Chauvin menindih George Floyd di leher menggunakan lutut sampai Floyd meninggal dunia kehabisan napas. Dalam sebuah keluhan pidana pada Jumat (29/5), jaksa menulis bahwa Chauvin menindih leher Floyd selama 8 menit dan 46 detik. Plus 53 detik setelah Floyd tak bergerak.

Pihak jaksa juga menulis bahwa hasil otopsi menunjukkan tidak adanya temuan fisik yang mendukung diagnosis asphyxia traumatik atau pencekikan.

Mereka mengatakan Floyd punya kondisi penyakit bawaan seperti arteri koroner dan sakit jantung juga hipertensi. Tindakan petugas yang menindih leher Floyd dengan lutut menjadi kontribusi bagi kematian pria asal Houston itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement