Senin 01 Jun 2020 10:30 WIB

In Picture: Gema Talempong Minangakabau (1)

Talempong, bentuknya membulat hampir sama dengan instrumen bonang pada gamelan Jawa..

Rep: Iggoy El Fitra/ Red: Yogi Ardhi

Talempong yang sudah selesai dipoles hingga mengkilap dan siap dipasarkan, di Sungai Puar. (FOTO : ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Pengrajin menjemur cetakan talempong yang terbuat dari lilin dan lapisan tanah, di Sungai Puar. (FOTO : ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Pengrajin memiliah bahan logam dari barang bekas untuk pembuatan talempong, di Sungai Puar. (FOTO : ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Sejumlah pengrajin membakar cetakan talempong yang terbuat dari lilin dan lapisan tanah. (FOTO : ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Cairan logam dimasukan perlahan ke dalam cetakan talempong, di Sungai Puar. (FOTO : ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- “Tung... Tung... Tung..” suara talempong yang dipukul menggema ke penjuru desa Nagari Sungai Puar, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Suara tersebut berasal dari bangunan semi permanen beratap rumbia, bengkel dari pengrajin talempong. Ditemani kepulan asap, pengrajin menyetel nada talempong dengan mengetuk bagian dalam talempong menggunakan palu dan kayu untuk menyesuaikan nada dasar. 

Kawasan Nagari Sungai Puar merupakan sentra bengkel pembuatan talempong, alat musik perkusi tradisional dari Minangkabau. 

Talempong, bentuknya membulat hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan, namun memiliki bunyi yang unik khas Minangkabau.

Menurut pengrajin, membuat talempong pun tidak bisa sembarang orang, sebab kemampuan tersebut diturunkan dari generasi sebelumnya.

 

sumber : Antara Foto
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement