REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar sedang menyiapkan skema penanganan Covid-19 berskala mikro. Skala mikro artinya upaya pengawasan akan berjalan di tingkat kelurahan/desa.
Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian Massal, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Siska Gerfianti, mengatakan karantina mikro ini dibuat supaya pengendalian, pelacakan, dan pengawasan berjalan semakin optimal.
"Untuk karantina mikro ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tetap berjalan, tetapi kami fokus untuk melokalisir pasien yang positif ini beserta kontak tracingnya. Dan kita lokalisir di tingkat satuan terkecil, yaitu desa atau kelurahan," ujar Siska, Senin (1/5).
Siska melaporkan, pihaknya mencatat sebanyak 267 desa dan kelurahan di Jabar memiliki pasien positif. Dari jumlah itu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar mencatat ada sekitar 54 desa kritis dengan catatan kasus positif Covid-19 lebih dari enam pasien per desa.
"Kami berharap, mudah-mudahan dengan persempitan, dilokalisir, dan dikarantina mikro, rantai penyebaran Covid-19 dapat diputus," katanya.