REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform panggilan video konferensi Zoom akan memperketat keamanan untuk panggilan video untuk pelanggan berbayar dan institusi seperti sekolah. Fasilitas ini namun tidak berlaku untuk akun gratis.
"Dalam waktu yang bersamaan Zoom berusaha memperbaiki keamanan, mereka juga menambah kepercayaan dan keamanan," kata konsultan keamanan Zoom, Alex Stamos, dikutip dari Reuters, Senin (1/6).
Stamos mengemukakan hal tersebut dalam diskusi dengan kelompok pembela kekerasan seksual terhadap anak dan kebebasan masyarakat mengenai keamanan di platform tersebut.
Stamos mengatakan mereka berencana akan mengubah keamanan telekomunikasi lewat Zoom. Namun tidak dijelaskan apa yang akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut berlaku antara lain untuk organisasi nirlaba atau pengguna lain yang mungkin memenuhi kualifikasi untuk panggilan video demi amal.
Rencana Zoom untuk keamanan berupa kombinasi teknologi, keamanan dan bisnis. Menurut Stamos, pemberlakuan enkripsi penuh pada pertemuan lewat Zoom akan membuat tim keamanan Zoom tidak bisa bergabung sebagai peserta untuk mengatasi masalah.
Zoom banyak dikritik oleh para pakar keamanan siber karena banyak temuan yang menunjukkan platform tersebut kurang aman. Zoom juga bermasalah dengan regulator Amerika Serikat, Federal Trade Comission karena enkripsi mereka dinilai tidak tepat.