Senin 01 Jun 2020 11:56 WIB

Pemerintah Diminta Sabar Hadapi Cobaan Pandemi Covid-19

Gerindra usul penyaluran bansos untuk warga terdampak sampai Desember 2020.

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Ratusan warga terdampak pandemi Covid-19 mengantre untuk mendapatkan bansos (ilustrasi).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Ratusan warga terdampak pandemi Covid-19 mengantre untuk mendapatkan bansos (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat, dan belum menunjukkan ada tanda-tanda penurunan kurva. Hingga Ahad (31/5), total kasus positif mencapai 26.473 orang, mereka yang sambuh 7.308 orang, dan meninggal 1.613 orang. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kurva yang masih naik seiring perpanjangan status bencana nasional pandemi Covid-19, membuat seluruh sektor bisnis terpuruk.

Sementara negara membutuhkan anggaran yang besar, baik dalam penanggulangan bencana maupun penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak. "Persoalan ini memang rumit dan butuh kesabaran yang panjang serta stamina yang kuat, di sisi lain untuk mengatasi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, menguras APBN bahkan menghentikan sektor-sektor produksi sampai dengan banyaknya PHK di mana-mana," kata Muzani di Jakarta, Senin (1/6).

Muzani berharap, situasi itu tidak membuat pemerintah kehilangan kesabaran. Wakil ketua MPR tersebut mengimbau pemerintah agar dapat tetap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan. Muzani juga mengajak masyarakat ikut bersabar dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pasalnya dampak negatif pandemi bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga dirasakan seluruh di seluruh dunia.

"Menghadapi corona ini menguras ekonomi yang sangat banyak, menguras uang negara yang tidak sedikit. Akibatnya, kemudian uang negara menjadi begitu banyak digunakan menanggulangi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi," kata Muzani.