REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat, dan belum menunjukkan ada tanda-tanda penurunan kurva. Hingga Ahad (31/5), total kasus positif mencapai 26.473 orang, mereka yang sambuh 7.308 orang, dan meninggal 1.613 orang. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kurva yang masih naik seiring perpanjangan status bencana nasional pandemi Covid-19, membuat seluruh sektor bisnis terpuruk.
Sementara negara membutuhkan anggaran yang besar, baik dalam penanggulangan bencana maupun penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak. "Persoalan ini memang rumit dan butuh kesabaran yang panjang serta stamina yang kuat, di sisi lain untuk mengatasi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, menguras APBN bahkan menghentikan sektor-sektor produksi sampai dengan banyaknya PHK di mana-mana," kata Muzani di Jakarta, Senin (1/6).
Muzani berharap, situasi itu tidak membuat pemerintah kehilangan kesabaran. Wakil ketua MPR tersebut mengimbau pemerintah agar dapat tetap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan. Muzani juga mengajak masyarakat ikut bersabar dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pasalnya dampak negatif pandemi bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga dirasakan seluruh di seluruh dunia.
"Menghadapi corona ini menguras ekonomi yang sangat banyak, menguras uang negara yang tidak sedikit. Akibatnya, kemudian uang negara menjadi begitu banyak digunakan menanggulangi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi," kata Muzani.
Dia menyatakan, pemerintah kini sedang mengalami kesulitan keuangan, bersamaan dengan kewajiban untuk mengatasi persoalan ekonomi dan sosial imbas pandemi.
Namun, terlepas dari beban berat tersebut, menurut Muzani, pemerintah wajib memprioritaskan rakyat yang kini terpuruk menghadapi situasi saat ini. Dia mengatakan, Partai Gerindra berjuang terus supaya masyarakat yang terdampak bisa mendapat bansos dari pemerintah hingga bulan Desember mendatang.
"Kalau pemerintah juga bisa melakukan berbagai macam kebijakan untuk membantu perusahaan-perusahaan yang terkena dampak corona, kenapa kita juga tidak dapat melakukan tindakan-tindakan kepada rakyat kecil,” ujar Muzani.
Dia pun menekankan, bantuan yang diberikan pemerintah kepada rakyat sebaiknya berbentuk uang tunai. Pasalnya bantuan tunai diyakininya dapat meningkatkan daya beli dan dapat memenuhi kebutuhan dasar rakyat. Dengan demikan, perputaran ekonomi di lapisan terendah katanya dapat bergerak, sehingga pada akhirnya menguatkan ekonomi di tingkat nasional.
"Sekali pun ini persoalan yang berat, saya berharap pemerintah tetap memliki semangat untuk membantu mereka yang terkena dampak sosial dan ekonomi," ungkap Ahmad Muzani.