Senin 01 Jun 2020 13:52 WIB

Peluncuran Space X, Astronaut Sampai di Stasiun Luar Angkasa

SpaceX kini menjadi bisnis swasta pertama yang bisa membawa orang ke orbit.

Rep: Febryan A/ Red: Esthi Maharani
A SpaceX Falcon 9, with NASA astronauts Doug Hurley and Bob Behnken in the Dragon crew capsule, lifts off from Pad 39-A at the Kennedy Space Center in Cape Canaveral, Fla., Saturday, May 30, 2020
Foto: AP/John Raoux
A SpaceX Falcon 9, with NASA astronauts Doug Hurley and Bob Behnken in the Dragon crew capsule, lifts off from Pad 39-A at the Kennedy Space Center in Cape Canaveral, Fla., Saturday, May 30, 2020

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SpaceX, perusahaan roket yang didirikan Elon Musk, meluncurkan roket Falcon 9 dengan kapsul Crew Dragon yang membawa dua astronaut, pada Sabtu (30/5). Tak sampai sehari kemudian, pesawat ruang angkasa itu sukses mendarat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)

Berkat kesuksesan tahap awal perjalanan itu, SpaceX kini menjadi bisnis swasta pertama yang bisa membawa orang ke orbit. Sebelumnya hanya pihak negara yang bisa mengirim astronot ke luar angkasa.

Sebagaimana dilaporkan The New York Times, Ahad (31/3), penerbangan Dragon Crew itu adalah upaya percobaan untuk memastikan pesawat ruang angkasa sesuai standar keselamatan NASA guna memulai perjalanan rutin dengan membawa astronaut ke dan dari ISS. NASA mengandalkan Rusia untuk tugas itu sejak pesawat ulang-alik dipensiunkan pada 2011.

Ke depan, ketika astronaut sudah menggunakan kapsul seperti itu dengan teratur, peluang dimulainya perjalanan turis antariksa semakin dekat.

Kedua astronaut, Robert L. Behnken dan Douglas G. Hurley, tiba di ISS pada pukul 12.22 WIB. Keluar dari Crew Dragon, mereka langsung berjabat tangan dan berpelukan dengan tiga astronaut yang sudah ada di stasiun ruang angkasa.

"Selamat datang di Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata Christopher Cassidy, astronaut NASA yang saat ini menjadi komandan stasiun ruang angkasa.

Dalam upacara penyambutan, Jim Bridenstine, administrator NASA berbicara kepada para astronaut dari Johnson Space Center NASA di Houston, tempat operasi stasiun ruang angkasa dikelola.

"Saya akan memberi tahu Anda bahwa seluruh dunia melihat misi ini, dan kami sangat, sangat bangga atas semua yang telah Anda lakukan untuk negara kita, dan bahkan, untuk menginspirasi dunia," kata Bridenstine.

Dia kemudian bertanya kepada para astronaut apakah mereka berhasil tidur dalam perjalanan selama 19 jam itu. "Kami mungkin mendapatkan kesempatan tujuh jam yang baik untuk tidur," jawab Behnken.

Kendati berhasil mendarat, misi Bengken dan Hurley baru dinyatakan berhasil jika mereka bisa kembali ke bumi. Mereka kini memiliki masa inap tanpa batas di ISS. Penerbangan dijadwalkan awalnya hanya beberapa pekan guna menguji ketahanan kapsul.

Crew Dragon saat ini disertifikasi hingga empat bulan di ruang angkasa. Namun mereka juga harus memperhatikan panel surya pesawat ruang angkasa secara bertahap. Kekhawatirannya, jika merapat terlalu lama, panel tidak akan mampu menghasilkan daya yang cukup untuk masuk kembali ke atmosfer bumi dengan aman. Jika susunan panel ternyata lebih tangguh dari yang diperkirakan, misinya bisa diperpanjang lebih dari empat bulan.

Jika tidak ada masalah besar selama penerbangan uji ini, NASA akan menggunakan data penerbangan ini dan menyatakan bahwa Dragon Crew siap untuk penerbangan rutin ke stasiun luar angkasa. Misi Crew Dragon berikutnya adalah untuk membawa empat astronaut yakni tiga dari NASA dan satu dari badan antariksa Jepang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement