Senin 01 Jun 2020 14:33 WIB

Libur Lebaran Sumbar Alami Penurunan 1 Juta Wisatawan

Dispar Sumbar sebut di 2019 ada satu juta wisatawan masuk saat Libur Lebaran

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kawasan wisata Mandeh, salah satu destinasi indah di Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Dispar Provinsi dan Dispar Kabupaten dan Kota di Sumbar tidak mencatat jumlah wisatawan yang masuk ke Sumbar selama libur lebaran Idul Fitri tahun ini. Tahun lalu, pada momen yang sama, Sumbar mencatat ada 1 juta wisatawan masuk ke Sumbar dengan berbagai motivasi wisata dan berbagai destinasi.
Foto: Pinterest
Kawasan wisata Mandeh, salah satu destinasi indah di Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Dispar Provinsi dan Dispar Kabupaten dan Kota di Sumbar tidak mencatat jumlah wisatawan yang masuk ke Sumbar selama libur lebaran Idul Fitri tahun ini. Tahun lalu, pada momen yang sama, Sumbar mencatat ada 1 juta wisatawan masuk ke Sumbar dengan berbagai motivasi wisata dan berbagai destinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat Novrial mengatakan Dispar Provinsi dan Dispar Kabupaten dan Kota di Sumbar tidak mencatat jumlah wisatawan yang masuk ke Sumbar selama libur lebaran Idul Fitri tahun ini. Tahun lalu, pada momen yang sama, Sumbar mencatat ada 1 juta wisatawan masuk ke Sumbar dengan berbagai motivasi wisata dan berbagai destinasi.

"Kalau angka penurunan dan berapa kerugian sektor wisata kita memang tidak mencatat. Karena tidak ada lagi pergerakan orang, orang yang belanja dan agenda pariwisata. Tapi tahun lalu pada momen libur lebaran (Idul Fitri) ada 1 juta wisatawan masuk ke Sumbar," kata Novrial, Senin (1/6).

Novrial menyebut memang masih ada beberapa orang yang berkunjung ke beberapa destinasi wisata di Sumbar. Mereka ini menurut Novrial adalah wisatawan lokal dan perantau yang memaksakan diri tetap pulang kampung.

Tapi Dinas Pariwisata Provinsi dan kabupaten kota menurut Novrial tidak melakukan pendataan. Dapat dikatakan pemasukan Sumbar dari sektor pariwisata selama libur lebaran tahun ini adalah nol.

Novrial menambahkan saat ini Pemprov Sumbar termasuk Pemko dan Pemkab sudah mulai merancang konsep sektor pariwisata untuk skenario new normal. Yang sudah menjalankan sejak hari ini adalah Kota Bukittinggi. Kota Bukittinggi memang jadi satu-satunya daerah tingkat II di Sumbar yang tidak melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sudah mulai menerapkan new normal mulai hari ini.

Bukittinggi bahkan sudah kembali membuka lokasi wisata, pasar dan rumah ibadah sejak akhir pekan lalu.

Dinas Pariwisata Sumbar dan Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi lanjut Novrial sudah mulai lagi melakukan promosi wisata Bukittinggi. Caranya promosi lewat sosial media dengan menampilkan konten-konten yang memicu rasa penasaran orang untuk datang ke Bukittinggi.

Akan tetapi Novrial menekankan wisatawan yang datang ke Bukittinggi harus memahami konsep new normal di mana tetap harus berpatokan kepada protokol covid. Di mana wisatawan harus bebas dari virus corona, memakai masker, harus cuci tangan dan menjaga jarak. Pengelola lokasi wisata di Bukittinggi pun menurut Novrial juga memberlakukan protokol covid. Yakni menyiapkan petugas di pintu gerbang lokasi wisata untuk mengecek suhu, cuci tangan dan masker. Kemudian jam operasional lokasi wisata dan kuota pengunjung yang masuk juga akan dibatasi.

"Kami dari provinsi juga sudah minta dinas pariwisata kabupaten kota untuk mulai mengonsep pariwisata new normal seperti yang sudah dilakukan Bukittinggi. Yang sudah memberikan respon itu Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Pariaman," ucap Novrial.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement