Senin 01 Jun 2020 16:28 WIB

Adzan Kembali Berkumandang di Masjid Inggris Lewat Speaker

Adzan kembali diizinkan berkumandang di Masjid Maidenhead Inggris.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Adzan kembali diizinkan berkumandang di Masjid Maidenhead Inggris. Adzan (ilustrasi)
Foto: forsil.org
Adzan kembali diizinkan berkumandang di Masjid Maidenhead Inggris. Adzan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAIDENHEAD – Masjid Maidenhead di Inggris kembali bisa mengumandangkan adzan di tengah pandemi virus Covid-19 alias Corona. 

Adzan tersebut dilakukan pada pukul 1.30 waktu setempat dan dibawakan oleh muadzin Saghir Ahmed dan diperdengarkan melalui pengeras suara.

Baca Juga

"Itu adalah pengalaman yang luar biasa, beberapa komunitas menangis gembira mendengarkannya," kata Sekretaris Jenderal Islamic Trust Masjid Maidenhead, Sajid Kahn, seperti diwartakan Maidenhead Advertiser pada Senin (1/6).  

Sajid menyebut peristiwa sebagai sebuah hal yang bersejarah. Pasalnya, pandemi yang terjadi memaksa fasilitas umum di seluruh penjuru dunia ditutup, tak terkecuali masjid-masjid di Inggris.  

Kondisi tersebut tak pelak mengharuskan para jamaah untuk melakukan ibadah dari rumah masing-masing. Sajid mengatakan, adzan yang berkumandang melalui pengeras suara kali ini dapat didengar seluruh jamaah dari rumah atau kebun mereka. 

Dia mengungkapkan, suara adzan yang dikumandangkan melalui pengeras suara itu dapat dilakukan setelah berdiskusi dengan dewan dan bekerja sama dengan Islamic Trust Maidenhead. Hal tersebut juga dilakukan untuk menghormati Idul Fitri dan akhir Ramadhan.  

Sekitar 50 hingga 60 orang bahkan berkumpul di sekitar masjid untuk mendengarkan suara adzan tersebut. Mereka datang menggunakan mobil dan menetap di dalam, sesuai aturan sosial distancing, hanya untuk mendengarkan suara adzan.  

Anggota Dewan dan anggota utama masjid Maidenhead, David Coppinger mengaku senang dapat membantu hal tersebut. 

Dia mengatakan bahwa Ramadhan tahun ini merupakan momen yang sulit dan menantang bagi semua orang. "Saya berharap panggilan untuk berdoa atau adzan ini dapat memberikan hiburan bagi penduduk kami," kata David Coppinger.

Sebelumnya, pemerintah Inggris berencana untuk melonggarkan lockdown atau karantina nasional pada pekan depan. Pelonggaran tersebut artinya membuat warga Inggris dapat keluar rumah dengan tetap menaati aturan menjaga jarak.  

"Perubahan ini berarti bahwa teman dan keluarga dapat mulai bertemu orang yang mereka cintai, mungkin melihat kedua orang tua sekaligus atau kakek nenek. Kalian bisa mengadakan pertemuan keluarga di taman, bahkan mengadakan barbekyu asalkan tetap menjaga jarak sosial, rajin mencuci tangan," ujar Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement