REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat peredaran uang tunai selama masa liburan lebaran 2020 mengalami penurunan 17 persen. Adapun net kas uang tunai yang disediakan perseroan sebesar Rp 16 triliun pada tahun ini.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), larangan mudik dan pandemi corona telah menggeser pola pikir dan kebiasaan masyarakat dari transaksi tunai menjadi transaksi digital.
“Net kas uang tunai yang bank sediakan kepada nasabah selama liburan lebaran 2020 hanya Rp 16 triliun atau turun 17 persen dari proyeksi kebutuhan uang tunai nasabah tahun ini sebesar Rp 19 triliun,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (1/6).
Menurutnya jika dibandingkan realisasi pada lebaran 2019 net kebutuhan uang tunai nasabah pada tahun ini turun 37 persen yaitu dari Rp 25 triliun pada libur lebaran 2019 menjadi Rp 16 triliun pada tahun ini.
“Pada tahun ini kebiasaan masyarakat dari transaksi tunai dengan uang kertas atau cash basis menjadi lebih kepada transaksi elektronik dan digital,” ucapnya.
Sementara SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menambahkan perseroan selalu memonitor dan memastikan ketersediaan uang pada mesin ATM dalam segala keterbatasan.
“Diharapkan mampu mengakomodir ketersediaan uang tunai dan pelaksanaan kegiatan operasional penyediaan uang yang lebih efektif dan efisien,” ucapnya.