Selasa 02 Jun 2020 00:25 WIB

Anggota Dewan PKB Jabar Minta Ponpes Kembangkan Peternakan

Pentingnya kemandirian ponpes yang harus berdaya dengan pengembangan ekonominya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Peternakan domba klaster di Ponpes Nurul Hidayah Kampung Cibulakan, Desa Cinta Kec Karang tengah, Kabupaten Garut.
Foto: Istimewa
Peternakan domba klaster di Ponpes Nurul Hidayah Kampung Cibulakan, Desa Cinta Kec Karang tengah, Kabupaten Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perkuat  basis pergerakan Ekonomi rakyat yang terdampak Covid-19 Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat, gelar road show ke sentral Ekonomi rakyat di Kabupaten Garut dan Sumedang, akhir pekan ini.

Dalam kunjungannya di Garut Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda didampingi Wakil Ketua DPRD Jawa Barat H Oleh-Soleh, Ketua Komisi II DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati Ketua DPC Kab Garut yang Juga Anggota DPRD Jawa Barat Dadan Hidayatullah dan Wakil Ketua DPRD Garut R Muhammad Romli meninjau peternakan domba klaster di Ponpes Nurul Hidayah Kampung Cibulakan, Desa Cinta, Kecamatan Karang tengah, Kabupaten Garut. 

Di Kabupaten Sumedang, Kampung Lembang, Desa Pamulihan Kecamatan Pamulihan rombongan meninjau dan berdiskusi dengan kelompok eduwisata dan produsen holtikultura unggulan waida farm yang membudidaya tanaman talas, cecenet,duren dan jeruk serta tanaman holtikultura lainya.

Syaiful Huda berharap, pondok-pondok pesantren yang mengembangkan basis ekonomi melalui perternakan domba seperti di Garut ini. Konsep ini juga, diterapkan di seluruh pondok pesantren di Jawa Barat. 

"Kita ingin ini cepat besar dan bisa dicangkok ke pondok-pondok pesantren yang lain," ujar Huda.

Huda mengatakan, soal pentingnya kemandirian ponpes yang harus berdaya dengan mempunyai pengembangan ekonominya masing-masing seperti di ponpes Nurul Hidayah tersebut. 

"Contohnya ini, Kang Cepcep. Temen-temen juga minta untuk dikembangkan,  Haji Oleh dan Kang Toleng (Rahmat Hudayat Djati) supaya bisa mengembangkan di seluruh ponpes di Jawa Barat," kata Huda.

Sementara menurut Pengelola Peternakan Domba Amanah Agro Ma'had Nurul Hidayah, Cecep Saepul Milah, inspirasi usaha mandiri beternak domba di pondok pesantrennya berawal dari sunnah Nabi. Diawali dari 20-30 ekor domba pada tahun 2017, saat ini domba-dombanya berkembang hingga 600 ekor. Pengembangan usahanya dilakukan dengan menjalin kemitraan dengan beberapa bank dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. 

"Ponpes Nurul Hidayah mampu menjalin kemitraan, dan pada akhirnya bukan hanya pasarnya yang terjamin bahkan ke depannya mudah-mudahan seluruh ponpes di Jawa Barat bisa berdikari dengan beternak domba," paparnya. 

Bahkan saat ini,  kata Cecep, Peternakan Domba Amanah Agro Ma'had Nurul Hidayah sudah membuka plasma baru dengan sekitar 20 ponpes di Kabupaten Garut. Kekuatan produksi yang dihasilkan mampu menembus pasar  dari wilayah priangan, Jabodetabek sampai ekspor ke Singapore dan Malaysia. 

"Ini dikelolanya oleh santri dengan tujuan melatih santri bagaimana agar mereka berdikari. Namun kami memberdayakan masyarakatnya juga agar terjadi sinkronisasi antara santri dengan masyarakat," kata Cecep seraya mengatakan tantangan sekarang adalah, belum bisa memenuhi permintaan pasar yang begitu tinggi. Maka, ia berharap, terjadi lagi kemitraan untuk membangun. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement