Senin 01 Jun 2020 17:09 WIB

Jalur Puncak-Cianjur Terlihat Sepi

Hingga sore menjelang, tidak terlihat kepadatan arus di Jalur Puncak-Cianjur.

Hingga sore menjelang di Senin (1/6), tidak terlihat kepadatan arus atau meningkatnya volume kendaraan dari arah Bogor atau sebaliknya dari arah Cianjur menuju luar kota. Berbeda dengan kondisinya sebelumnya di Ahad (31/5) seperti tampak dalam foto.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Hingga sore menjelang di Senin (1/6), tidak terlihat kepadatan arus atau meningkatnya volume kendaraan dari arah Bogor atau sebaliknya dari arah Cianjur menuju luar kota. Berbeda dengan kondisinya sebelumnya di Ahad (31/5) seperti tampak dalam foto.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Satu pekan setelah hari raya, volume kendaraan yang melintas di Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, terlihat sepi. Sepinya jalanan akibat ketatnya pemeriksaan di perbatasan yang diberlakukan bagi kendaraan dari luar kota atau menuju Cianjur seperti yang terlihat di kawasan Puncak Pass.

Hingga sore menjelang, tidak terlihat kepadatan arus atau meningkatnya volume kendaraan dari arah Bogor atau sebaliknya dari arah Cianjur menuju luar kota. Menurunnya volume kendaraan diduga karena penyekatan yang lebih diperketat pada sejumlah titik di wilayah Cianjur.

Baca Juga

Perwira Piket Pos Pam Puncak Pass, AKP Irwan Alexander pada wartawan Ahad (1/6), mengatakan gencarnya sosialiasi dan banyaknya titik penyekatan yang dilakukan Polres Cianjur. Langkah tersebut sebagai upaya mencegah tingginya angka pemudik yang melintas untuk kembali ke Jakarta dan daerah zona merah lainnya, membuat volume kendaraan menurun.

"Sejak dua hari terahir, volume kendaraan yang melintas di Jalur Puncak-Cianjur, terus menurun karena penyekatan yang begitu ketat, untuk menjaring kendaraan pemudik yang akan kembali ke perantauan terutama ke Jakarta," katanya.

Sejak satu pekan terakhir, pihaknya telah memulangkan lebih dari 700 kendaraan roda empat dan roda dua dengan tujuan Cianjur atau sebaliknya dengan tujuan Jakarta karena tidak mengantongi Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) atau surat keterangan bebas corona.

Ia menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya terus mengimbau dan terpaksa mengembalikan pengendara ke daerah asal dengan tujuan Cianjur atau sebaliknya menuju perantauan di Jabodetabek karena pembatasan yang diterapkan pemerintah pusat masih berlaku. "Mereka yang diizinkan melintas adalah pengendara yang mengantongi SIKM atau surat keterangan sehat dan bebas Corona. Kami mengembalikan mereka dengan pengertian yang dapat dipahami pengendara karena sifatnya sementara dan tetap diam di rumah atau kampung halaman sampai situasi kembali normal," katanya.

Sementara hal yang sama juga terlihat di perbatasan Bandung Barat-Cianjur, Jalur Cianjur-Jonggol dan perbatasan Cianjur-Sukabumi, volume kendaraan telihat normal bahkan tergolong sepi sejak pagi hingga sore menjelang, tidak terlihat antrian kendaraan di sepanjang jalur tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement