Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Kerusuhan yang melanda berbagai kota di Amerika serikat, membuat sejumlah Apple Store ikut menjadi sasaran penjarahan. Aksi tersebut, merupakan respon atas kemarahan warga karena kematian seorang pria kulit hitam, George Floyd.
Untuk melindungi gerai dan karyawannya dari aksi kekerasan dan penjarahan, Apple telah memutuskan untuk sementara waktu menutup beberapa lokasi toko miliknya.
Baca Juga: Apple Kembali Buka 100 Tokonya di Tengah Pandemi
Padahal, toko-toko ini baru saja dibuka kembali setelah ditutup sekian lama akibat merebaknya pandemi virus corona (Covid-19).
Adapun toko Apple yang mengalami rusak dan mengalami penjarahan termasuk berada di wilayah Portland, Philadelphia, Brooklyn, Salt Lake City, Los Angeles, Charleston, Washington DC, Scottsdale, dan San Francisco.
"Dengan mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan pekerja kami, perusahaan telah membuat keputusan untuk menutup sejumlah toko kami di AS pada hari Minggu,” kata Apple dalam pernyataan resmi seperti dikutip dari laman Phone Arena, Senin (1/6/2020).
Baca Juga: Tantang Apple, Samsung Rilis Kartu Debit Bareng Fintech, Ini Detailnya!
Beberapa toko Apple yang rusak berat akan dilakukan penutupan tanpa batas waktu. Sementara, untuk toko lainnya yang mengalami kerusakan ringan, rencananya akan dibuka kembali pada hari Senin (1/6/2020) waktu setempat.
Dari 271 Apple Store di AS, 140 toko telah dibuka kembali selama beberapa minggu terakhir. Tapi tidak diketahui apakah kerusuhan ini akan menunda pembukaan kembali 131 lokasi yang tersisa.