Senin 01 Jun 2020 19:29 WIB

China Bantah Tuduhan AS Manfaatkan Protes George Floyd

China mempertanyakan standar ganda AS dalam menanggapi massa protes.

Red: Nur Aini
Unjuk rasa memprotes kematian George Floyd di AS berlanjut, ilustrasi
Foto: Ian Maule/AP
Unjuk rasa memprotes kematian George Floyd di AS berlanjut, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menyangkal tuduhan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Robert O'Brien bahwa ada kekuatan asing yang mengambil keuntungan dari unjuk rasa rasial atas kematian George Floyd.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian kepada pers, Senin (1/6) mengatakan tuduhan yang mengarah pada China tersebut sangat tidak berdasar. Dia menambahkan penyebutan pengunjuk rasa di Hong Kong sebagai pahlawan, sementara pengunjuk rasa di AS sebagai perusuh, jelas menunjukkan standar ganda.

Baca Juga

Menurut dia, China tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan masyarakat di dunia juga menyaksikan apa yang sedang terjadi di AS. Oleh sebab itu, Zhao mendesak para politikus AS memikirkan urusannya sendiri.

"China menentang tindakan pelanggaran hukum dalam bentuk apa pun dan kami berharap pihak AS menyelesaikan isu-isu diskriminasi rasial domestiknya," ujarnya.