Selasa 02 Jun 2020 06:17 WIB

Siap Beraktivitas? Cek Kondisi Mobil Berikut Ini

Menghadapi new normal, kondisi mobil harus dipastikan dalam keadaan prima.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelanggan melihat kendaraan mobil  dealer Toyota. ilustrasi
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Pelanggan melihat kendaraan mobil dealer Toyota. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Setelah sekian lama melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutuskan mata rantai penularan corona, pemerintah berencana akan melakukan relaksasi sosial yang disebut sebagai adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal. Diharapkan, new normal nantinya mampu memberikan ruang pada masyarakat untuk memulai aktivitas seperti biasa namun disertai protokol kesehatan yang ketat.

Di lain pihak, mobil yang sudah lama parkir di rumah karena mengikuti imbauan stay at home mungkin saja tidak bisa langsung dipakai saat kondisi kelaziman baru mulai dijalankan. Aftersales Division Head Auto2000, Ricky Martawijaya pun mengatakan, dalam menjalani new normal yang butuh mobilitas kembali, pengendara harus memastikan mobil yang lama tidak dipakai dalam kondisi yang prima.

Baca Juga

"Oleh karena itu, ada beberapa rangkaian pengecekan harus dilakukan untuk memastikan kendaraan siap beroperasi. Pemeriksaan pun sebaiknya dilakukan secara menyeluruh mulai dari saat mesin belum dinyalakan hingga saat mulai dikendarai," kata Ricky dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Senin (1/6).

Menurutnya, pengecekan awal dimulai dari tekanan angin ban. Jangan sampai kurang karena akan membahayakan saat dipakai. Termasuk memeriksa kondisi ban serep.

Pastikan pula tidak ada penghalang di kolong mobil yang bisa mengganggu seperti ganjal ban, tetesan oli, atau bahkan binatang seperti kucing yang tidur, termasuk potensi ada binatang di kolong spatbor dan ruang mesin lantaran mobil tidak pernah dijalankan.

Kemudian, buka kap mesin dan periksa ketinggian oli mesin lewat dipstick. Pastikan ketinggian oli mesin berada di antara high dan low. Perhatikan pula warna dari oli mesin, bila warnanya berubah seperti kopi susu, segera ganti karena ada risiko terkontaminasi oleh air.

Menurutnya, walaupun mobil tidak dipakai, namun pengendara harus tetap mengganti oli mesin sesuai waktu yang ditentukan oleh buku pedoman service. Selanjutnya, lakukan pula pengecekan pada cairan lain seperti air radiator, washer wiper, minyak rem, dan air aki.

Pastikan kecukupan cairan tersebut dan tidak ada kebocoran yang bisa menimbulkan masalah. Periksa kondisi terminal aki, sambungan dan jalur kabel karena ada risiko digigit tikus saat dibiarkan di dalam garasi.

Selanjutnya, periksa juga fungsi kelistrikan dengan mengoperasikan sejumlah fungsi utama seperti klakson, lampu dan lain-lain. Kemudian, putar kunci kontak ke ON, dan lihat apakah ada lampu indikator yang mati. Kalau aman, nyalakan mesin mobil dan biarkan beberapa saat supaya oli mesin bersirkulasi dengan baik yang ditandai oleh putaran mesin lebih stabil.

"Saat memanaskan mesin, perhatikan secara seksama apakah ada suara aneh timbul. Segera periksa sumbernya jika ada," ujarnya.

Selain itu, saat mesin menyala, disarankan juga untuk memperhatikan lampu indikator dalam dashboard apakah mungkin ada lampu yang berkedik yang menandakan ada masalah yang sedang terjadi.

Selanjutnya, bersiap untuk melakukan pemeriksaan sembari menjalankan mobil. Sebelum berjalan, cobalah mainkan pedal gas. Apakah terdeteksi suara mesin yang aneh seperti tersendat-sendat atau putaran mesin tidak stabil ketika idle. Kemudian, masukkan gigi ke D untuk transmisi otomatis atau gigi 1 untuk transmisi manual, dan rasakan apakah ada masalah saat proses dijalankan.

Kemudian, maju perlahan dan injak rem sedikit untuk memastikannya bekerja dengan baik. Setelah yakin aman, baru ajak mobil berjalan keliling lingkungan rumah sembari memperhatikan bila ada gejala masalah. "Jalankan mobil dalam kecepatan normal, dan pastikan seluruh perangkat bekerja dengan baik, seperti rem dan setir," kata dia.

Lewat seluruh pemeriksaan ini, pastikan bahwa semua kondisi dalam keadaan normal sehingga kendaraan dapat kembali digunakan untuk beraktivitas. Tapi, jika terdapat persoalan yang terjadi, maka sangat disarankan untuk segera dilakukan perbaikan agar kerusakan yang terjadi tidak semakin parah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement