Selasa 02 Jun 2020 04:37 WIB

Kota Bogor tak Gelar Pesta Rakyat pada HUT ke-538

Pemkot Bogor fokus berusaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sejumlah warga dan pengendara motor memadati kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Kawasan pasar tradisional tersebut dipadati warga yang ingin berbelanja kebutuhan lebaran meskipun Pemerintah Kota Bogor sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah warga dan pengendara motor memadati kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Kawasan pasar tradisional tersebut dipadati warga yang ingin berbelanja kebutuhan lebaran meskipun Pemerintah Kota Bogor sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor tidak akan menggelar pesta rakyat pada peringatan hari jadi kotake-538 tahun 2020.

"Tahun ini berbeda dengan peringatan pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini dalam situasi prihatin, tidak ada kegiatan helaran maupun pesta rakyat," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim melalui telepon di Kota Bogor, Senin (1/6), mengenai peringatan hari jadi kota pada 3 Juni mendatang.

Pemerintah Kota Bogor, ia mengatakan, fokus berusaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan meningkatkan disiplin masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

Menurut Dedie, peringatan hari jadi Kota Bogor tahun ini baiknya dilakukan dengan introspeksi dan peningkatan kesadaran setiap warga kota untuk ikut membantu mengatasi pandemi Covid-19.

Kota Bogor melaksanakan PSBB sejak 15 April 2020 dan memperpanjang penerapannya sampai tiga kali. Selama PSBBmasih ada warga yang melanggar ketentuan mengenai kewajiban memakai masker saat di luar rumah, menjaga jarak fisik, dan mengatur kapasitas penumpang kendaraan.

Dedie mengatakan peringatan hari jadi Kota Bogor harus menjadi momentum untuk meningkatkan kebersamaan, kegotongroyongan, solidaritas, serta kepedulian antar-sesama, antar-warga, antar-tetangga. "Jika semua situasi ideal itu sudah terwujud, maka tidak ada keraguan lagi untuk menyongsong masa depan Kota Bogor yang lebih baik," katanya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement