REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mewujudkan pengamalan nilai-nilai Pancasila pada Hari Kelahiran Pancasila dengan menyelenggarakan kegiatan donor darah pada Senin (2/6).
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, kegiatan diikuti oleh 62 pendonor dari pimpinan dan pegawai BPIP, serta perwakilan sejumlah organisasi. Organisasi yang turut serta yakni, Purna Paskibraka Indonesia (PPI), Keluarga Besar Putra-Putri POLRI (KBPI), Komunitas Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), Koperasi Indonesia Berkarya (Kinarya), dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
“Sebagai bagian dari pengamalan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, kegiatan donor darah yang dilakukan di tengah peringatan Hari Lahir Pancasila memiliki arti nilai yang sangat penting," kata Yudian di Jakarta, Selasa (2/6).
Melalui kegiatan donor darah, lanjut Yudian, pihaknya ingin memperlihatkan salah satu tindakan mengamalkan Pancasila dalam bentuk yang nyata. "Gotong royong dan saling tolong menolong menyumbangkan darah yang dimiliki untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan,” tuturnya.
Donor darah pada dasarnya dilakukan secara sukarela, menurut dia, hal itu memperlihatkan setiap orang memiliki sikap saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa, dan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. "Mewujudkan Pancasila dalam tindakan melalui donor darah. Motivasinya adalah memberi tanpa pamrih,” ucap mantan rektor UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu.
Perwakilan UTD Provinsi DKI Jakarta, dokter Ni Ken Richie mengemukakan, pelaksanaan donor darah yang dilakukan BPIP sangat tepat di tengah keterbatasan persediaan darah saat pandemik Covid-19.
“Pada masa pandemik Covid-19 saat ini, stok darah berkurang hingga 80 persen. Padahal ketersediaan darah yang mencukupi sangat dibutuhkan oleh penderita thalassemia, penderita kanker, ibu melahirkan, korban kecelakaan, dan sebagainya," ujar Ni Ken.
Pelaksanaan aksi donor darah di tengah pandemik Covid-19 yang belum tahu kapan akan berakhir itu, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Setiap tempat tidur untuk pengambilan darah disemprot disinfektan setiap selesai digunakan pendonor sesuai standar penyelenggaraan donor darah yang ditetapkan Palang Merah Indonesia.
Saat menunggu giliran pengambilan darah, para pendonor pun ditempatkan dalam jarak aman, wajib menggunakan masker dan membersihkan tangan dengan sabun atau penyanitasitangan (hand sanitaizer) yang telah disiapkan.