REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi patut bergembira karena pernah mencatatkan penurunan jumlah penderita corona dalam tiga hari beruntun. Namun, berita baik ini langsung sirna ketika kasus corona kembali naik sejumlah 1.877 orang dari data terakhir pada Ahad (31/5).
Laporan penderita corona baru terbanyak di wilayah Jeddah (586 kasus). Yang menyusul berikutnya adalah Riyadh dengan 504 kasus, Makkah (159), Dammam (110), Madinah (95), Hufof (55), Jubail (50), al-Khobar (33), Dhahran (29), Buraidah (25), Taif (22), Qatif (21), al-Madah dan Mubarraz (masing-masing 18), Hail (17), Khulais (13,) dan Safwa (10).
Pada Sabtu lalu, Kemenkes Saudi padahal mencatatkan 1.618 kasus corona terkonfirmasi. Jumlah itu sedikit naik dari Jumat lalu sebanyak 1.581 kasus. Jumlah tersebut turun dari laporan sehari sebelumnya, yaitu 1.644 kasus corona baru.
Hingga sementara ini, jumlah penderita corona di Saudi mencapai 85.261 orang. Adapun angka kematiannya bertambah 23 jiwa menjadi 503 jiwa. Sementara itu, 3.559 berhasil disembuhkan dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, pasien corona sembuh berjumlah 62.442 orang.
Menkes Saudi Tawfiq al-Rabiah optimistis pihaknya mampu memberi perawatan maksimal pada pasien corona. Apalagi, ia mengeklaim 70 persen pasien corona berhasil pulih.
"Kami punya protokol perawatan yang dikembangkan ahli asal Saudi dengan mengikuti perkembangan dunia," kata al-Rabiah dilansir dari Saudi Gazette pada Senin (1/6).