Selasa 02 Jun 2020 09:30 WIB

Bantuan Disiapkan Sambut New Normal di Lingkungan Pesantren

Rencana new normal di pesantren pada pertengahan Juni hingga Juli mendatang.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil
Bantuan Disiapkan Sambut <em>New Normal</em> di Lingkungan Pesantren. Foto: Santri pondok pesantren (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Bantuan Disiapkan Sambut New Normal di Lingkungan Pesantren. Foto: Santri pondok pesantren (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan upaya menyambut kembali digelarnya aktivitas belajar-mengajar di pesantren, yang rencananya dimulai pada pertengahan Juni atau Juli mendatang. Upaya yang dimaksud adalah dengan menyiapkan beberapa jenis bantuan sarana dan prasarana untuk menunjang penerapan protokol kesehatan di lingkungan pendidikan berbasis agama Islam itu.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengungkapkan  ada tujuh item sarana dan prasarana bantuan Pemprov Jatim untuk pesantren menyambut era normal baru. Pertama, yaitu menyiapkan alat pelindung diri atau APD yang disalurkan melalui 1.286 Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). Dimana masing-masing Poskestren mendapatkan APD maksimal 25 paket.

Baca Juga

"Total bantuan APD yang disiapkan sebanyak 34.650 pcs," kata Wahid di Surabaya, Selasa (2/6).

Bantuan kedua, Pemprov Jatim menyiapkan vitamin C untuk santri sebanyak 92.836 blister, atau setara 10 persen dari total 928.363 santri yang ada di Jatim. Selain itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan bantuan 464.182 masker untuk santri dan 52.759 masker untuk ustaz dan uztazah. Keempat, bantuan berupa 18.567 tempat cuci tangan yang disebar di 4.718 pesantren.

Kelima, Pemprov Jatim mengusahakan sembako yang akan diberikan kepada ustaz dan ustazah. Bantuan Sembako disiapkan untuk 44.845 orang atau 85 persen dari total ustaz dan ustazah yang bermukim di pesantren. Keenam, menyiapkan sprayer dan disinfektan untuk kegiatan penyemprotan antivirus di masing-masing pesantren.

"Ini diharapkan akan dilakukan oleh santri atau masyarakat sekitar melalui cash for work atau padat karya," kata Wahid. Bantuan ketujuh ialah menyiapkan 981.122 botol hand sanitizier untuk santri serta ustaz dan ustazah. Wahid menegaskan, bantuan tersebut merupakan dukungan Pemprov Jatim untuk pesantren agar bisa menerapkan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penularan Covid-19.

Kepala Kanwil Kemenag Jatim Ahmad Zayadi mengatakan, pada prinsipnya pembukaan aktivitas pesantren diserahkan kepada masing-masing pesantren. Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim, terdapat 928.363 santri yang tersebar di 4.718 pondok pesantren di wilayah setempat.

"Terkait dengan pembukaan pesantren itu kewenangannya pengasuh sebagai ashabul ma'ahid," ujarnya. Meskipun bantuan yang disiapkan Pemprov tidak menyentuh 100 persen santri atau ustaz dan ustazah, Ahmad tetap berharap agar protokol kesehatan terlaksana di seluruh pesantren ketika kegiatan belajar mengajar kembali dimulai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement