REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pegolf elite dunia Tiger Woods menyatakan, kematian yang menimpa George Floyd (46 tahun) adalah sebuah tragedi kemanusiaan. Woods melontarkan pernyataan keprihatinan itu pada Senin (2/6).
"Saya selalu sangat menghormati penegakan hukum. Mereka berlatih dengan rajin untuk memahami bagaimana, kapan, dan di mana menggunakan kekuatan,” kata juara utama golf 15 kali itu dalam sebuah postingan di Twitter dilansir Reuters, Senin. "Tragedi kemanusiaan ini jelas melewati batas itu."
Sejumlah atlet terkemuka, termasuk legenda basket NBA Michael Jordan, telah bersuara ketika pawai dan aksi unjuk rasa anti-polisi muncul di seluruh negeri.
"Saya ingat kerusuhan LA dan mengetahui bahwa pendidikan adalah jalan terbaik ke depan," kata Woods, 44 tahun, merujuk pada enam hari gangguan sipil pada 1992 setelah empat petugas polisi kulit putih dibebaskan dari pemukulan terhadap pria Afrika-Amerika, Rodney King. “Kita bisa membuat poin tanpa membakar lingkungan tempat tinggal kita."
Woods, yang pada usia 21 menjadi pegolf kulit hitam pertama yang memenangkan Masters pada tahun 1997, berharap melalui percakapan yang konstruktif dan jujur akan dapat membangun masyarakat yang lebih aman dan bersatu.
Derek Chauvin, seorang polisi kulit putih Minneapolis berusia 44 tahun, ditangkap atas tuduhan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tingkat dua. Ini setelah rekaman telepon seluler menunjukkan ia berlutut di leher Floyd.