Selasa 02 Jun 2020 13:38 WIB

Turki Kecam Serangan Masjid di Siprus Yunani

Turki menekankan para pelaku serangan masjid di Siprus Yunani ditangkap.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Turki Kecam Serangan Masjid di Siprus Yunani. Ilustrasi
Foto: Republika/Mardiah
Turki Kecam Serangan Masjid di Siprus Yunani. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mengecam upaya pembakaran terhadap sebuah masjid di Siprus Yunani. Dalam sebuah pertanyaan, Senin (1/6), Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan mengutuk serangan keji terhadap Masjid Koprulu Haci Ibrahim Aga di Siprus Yunani di provinsi Limassol.

"Sudah jelas retorika dan tindakan anti-Muslim tidak akan menguntungkan upaya untuk memecahkan masalah Siprus," demikian pernyataan Turki, dilansir di Anadolu Agency, Selasa (2/6).

Baca Juga

Turki mendorong pemerintah Siprus Yunani agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sejalan dengan kebebasan beribadah kesucian tempat ibadah. Turki juga menekankan agar mereka menangkap para pelaku serangan tersebut.

Dalam pernyataan disebutkan, serangan  semacam itu tidak hanya menargetkan Muslim, tetapi juga menimbulkan ancaman bersama bagi seluruh umat manusia. Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, juga mengecam serangan tersebut.

"Saya mengutuk serangan terhadap Masjid Koprulu yang bersejarah di provinsi Limassol, Siprus Yunani. Saya mengundang otoritas Siprus Yunani untuk mengambil tindakan tulus dalam menghadapi serangan-serangan ini, dan menangkap para pelaku sesegera mungkin. Turki akan selalu menentang kekerasan," katanya di jejaring Twitter.

Sebelumnya pada Ahad (31/5), setidaknya tiga bom bensin dilemparkan ke Masjid Koprulu Haci Ibrahim Aga. Selain bom, otoritas keagamaan tertinggi di Siprus Utara mengatakan, pelaku juga melukis sebuah gambar yang menunjukkan sentimen anti-imigran dan anti-Muslim dengan semprotan di temboknya. 

Sumber: https://www.aa.com.tr/en/turkey/turkey-condemns-attack-on-mosque-in-greek-cyprus/1861257

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement