REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara akan membuka kembali sekolah tingkat taman kanak-kanak (TK), pusat penitipan anak, dan panti jompo akan dibuka kembali awal bulan Juni. Sebelumnya, sekolah-sekolah tingkat menengah dan universitas sudah memulai kelas pada 20 April.
Sekolah-sekolah Korea Utara biasanya memulai masa musim semi pada 1 April. Tetapi hal itu ditunda karena pemerintah mengambil berbagai langkah untuk menangkal penyebaran virus baru corona, termasuk dengan mengunci perbatasan, kata media pemerintah Korut dilansir reuters, Selasa (2/6).
"Para guru dan asistennya akan mengikuti peraturan kebersihan dengan seksama, dengan termometer dan pembersih tangan dipasang di pintu masuk semua ruang kelas dan kantor, sementara orang tua disarankan untuk mendidik anak-anak mereka," kata pejabat Komite Penyiaran Pusat Korea Utara (KCBC).
Meskipun Korea Utara belum melaporkan adanya kasus COVID-19, badan intelijen utama Korea Selatan mengatakan wabah di sana tidak dapat dikesampingkan. Pasalnya, Korea Utara telah menerima masuk warga China sebelum menutup perbatasan pada akhir Januari .
Menurut KCBC, anak-anak di taman kanak-kanak dan pusat penitipan anak di Korea Utara akan menjalani tes COVID-19 dan gedung-gedung akan didesinfeksi. Naenara, portal internet pemerintah Korea Utara, merilis foto-foto siswa sekolah menengah yang diperiksa suhu tubuhnya ketika sekolah mereka dibuka pada akhir April.
Ada tanda-tanda lain dari pelonggaran pembatasan sosial terkait virus corona. Sebuah video yang diunggah bulan lalu di YouTube oleh media lain pemerintah Korut, DPRK Today, menunjukkan satu restoran di Pyongyang penuh dengan banyak pelanggan dan orang, termasuk staf, yang mengenakan masker.
KCBC mendorong warga Korut untuk menggunakan layanan (makanan) bawa pulang serta meminta para pekerja di industri perikanan, pelabuhan dan stasiun angkutan untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan virus corona. "Pesanan penjemputan dipromosikan di restoran dan toko makanan," kata KCBC.