Selasa 02 Jun 2020 15:55 WIB

Dishub DKI Uji Coba Operasional Stasiun Tanah Abang

Program penataan stasiun menyasar empat stasiun di Jakarta

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah penumpang menunggu kereta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (25/5). Operasional KRL Commuter Line saat lebaran pada Ahad (24/5) dan Senin (25/5) dilakukan secara terbatas
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang menunggu kereta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (25/5). Operasional KRL Commuter Line saat lebaran pada Ahad (24/5) dan Senin (25/5) dilakukan secara terbatas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama PT KAI dan PT KCI melakukan uji coba penataan Stasiun Tanah Abang, Selasa (2/6). Program penataan stasiun menyasar empat stasiun di Jakarta yakni, Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Senen, dan Stasiun Sudirman.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, penataan ini merupakan bentuk kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat dalam mewujudkan integrasi di lingkungan stasiun. Saat ini penataan area Stasiun Tanah Abang sudah selesai dan siap diuji coba untuk masyarakat yang menggunakan transportasi umum di kawasan ini.

"Pada Januari lalu dilakukan penandatangan terkait dengan penataan empat stasiun di wilayah Provinsi Jakarta. Di mana yang sudah dilakukan uji coba adalah Stasiun Juanda, kemudian Stasiun Tanah Abang, selanjutnya besok akan dilakukan uji coba Stasiun Senen, lalu Stasiun Sudirman," ujar Syafrin, Selasa (2/6).

Menurutnya, inti dari penataan stasiun yakni adanya integrasi secara penuh untuk pergerakan orang dan kendaraan, baik yang akan menuju stasiun maupun dari stasiun menuju angkutan lainnya. Integrasi ini juga menata kawasan agar tetap rapi dan tidak terkesan kumuh dari pedagang dan parkir liar.

Syafrin menuturkan, seluruh stakeholder telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang ada. Dia merinci, untuk layanan Transjakarta sudah disediakan halte Transjakarta. Begitu juga dengan ojek pangkalan maupun ojek online yang telah disediakan tempat khusus untuk menunggu, menjemput, dan menurunkan penumpang.

Penataan ini juga mengatur pola pengangkutan penumpang oleh angkutan lingkungan seperti bajaj dan mikrolet. "Kita harapkan dengan adanya penataan ini tidak terjadi kemacetan lalu lintas pada jalan arteri maupun lokal di stasiun, karena adanya integrasi antar moda yang baik," ucap Syafrin.

Ditambahkan Syafrin, akan ada pengaturan dan pengawasan penataan stasiun oleh satgas pengawasan di bawah komando Kepala Satpol PP DKI Jakarta, bersama Dinas Perhubungan dan Wali Kota Jakarta Pusat.

"Uji coba akan dilakukan secara berkesinambungan, kita akan evaluasi untuk tim penataan stasiun setiap hari Rabu akan ada rapat rutin untuk evaluasi uji coba kemudin progam ke depan penataan stasiun seperti apa," ungkapnya.

Stasiun Tanah Abang kini dikembangkan menjadi kawasan integrasi dengan memanfaatkan lahan milik perseroan seluas 3.578 meter persegi. Area lahan yang terletak didepan hall bawah Stasiun arah Jalan Jatibaru akan terdapat beberapa fasilitas yang dihadirkan.

Fasilitas itu antara lain penurunan dan pengambilan penumpang ojek online, area parkir sementara ojek pangkalan, hingga tempat pemberhentian sementara Bajaj. Selain itu, dibangun pula plaza pedestrian untuk pejalan kaki, halte Bus Transjakarta sebagai fasilitas integrasi, serta perlengkapan transit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement