REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penyelenggara Liga Primer Inggris dikabarkan memberikan lampu hijau agar kamera televisi dapat 'blusukan' ke ruang ganti pemain selama pertandingan. Hal ini disebut sebagai kompensasi yang diminta pemegang hak siar karena terhentinya kompetisi domestik selama pandemi virus corona.
Kelompok Penasihat Klub sudah menggelar diskusi terkait rencana ini, sebulan lalu, bersama pemegang hak siar utama domestik, yakni Sky Sports dan BT Sports.
Seperti diberitakan Mirror, Senin (1/6), kamera TV yang masuk ke ruang ganti pemain bukan satu-satunya ide yang muncul. Wawancara pemain saat jeda paruh waktu juga sedang dipertimbangkan.
Klub peserta Liga Inggris akan membahas proposal yang ditawarkan Sky Sports. Hal serupa sudah diterapkan dalam kompetisi olahraga di Amerika Serikat (AS) dan dinilai sukses meningkatkan atensi penonton.
Di satu sisi, penyiar disebut harus memperhatikan aspek kepatutan dalam siaran langsung karena para pemain bisa saja melontarkan kata-kata kotor. Terlebih lagi, pertandingan yang dihelat tanpa penonton memungkinkan suara pemain--dan umpatannya--terdengar di televisi. Karena sebelumnya, suara pemain dan pelatih tenggelam oleh riuh sorakan penonton di lapangan.
Manuver baru yang membolehkan kamera TV ke area terbatas sudah lebih dulu diterapkan di kompetisi basket AS, NBA. Para penonton akan dimanjakan dengan suasana ruang ganti pemain secara langsung, plus menyaksikan pelatih memberikan instruksi kepada anak asuhnya.
Langkah tersebut diyakini dapat membuat penonton enggan berpaling dari kanal yang sedang menyiarkan pertandingan Liga Inggris. Karena biasanya, penonton cenderung memindah saluran TV ketika jeda paruh waktu.
Pemerintah Inggris melalui Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga resmi mengizinkan pertandingan dari berbagai lintas cabang olahraga agar digelar kembali pada Juni 2020. Liga Primer Inggris musim 2019/2020 direncanakan kembali bergulir pada 17 Juni mendatang.