Rabu 03 Jun 2020 01:52 WIB

Ada 26 Titik Sebaran Tumbuhan Langka di Pinggir Maninjau

26 titik sebaran populasi tumbuhan langka ditemukan di hutan pinggir Danau Maninjau.

Danau Maninjau
Foto: .
Danau Maninjau

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat, menemukan 26 titik sebaran populasi tumbuhan langka jenis bunga Rafflesia Arnoldii dan Rhizantes di hutan pinggir Danau Maninjau.

"Ini berdasarkan pengumpulan data awal lapangan yang kami lakukan bersama tim BKSDA dan masyarakat setempat di Rimbo Sungai Jawuih, Jorong Lambah, Nagari Koto Gadang Anam Koto, Kecamatan Tanjungraya," kata Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam Ade Putra di Lubukbasung, Selasa (3/6).

Ke-26 lokasi sebaran bunga itu terdiri dari Rafflesia Arnoldii enam lokasi sebaran populasi dengan kondisi mekar sempurna hari keenam satu individu, mekar hari pertama satu individu dan membusuk atau layur empat individu.

Sedangkan Rhizantes 20 lokasi sebaran populasi dengan kondisi mekar sempurna, membusuk dan berupa knop.

"Jarak antara titik bunga langka itu hanya beberapa meter. Untuk ukuran Rafflesia yang mekar sempurna hari keenam 86,1 centimeter," katanya.

Ia menambahkan, eksplorasi bakal dilakukan dalam waktu dekat karena masih banyak sebaran lainnya.

Ke depan lokasi ini dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata, karena lokasi berada di luar Cagar Alam Maninjau dan BKSDA siap bekerja sama dengan pemerintah nagari untuk mengembangkannya. "Kita akan membantu dalam identifikasi potensi dan atraksi wisata alam," katanya.

Bunga dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya pertama kali ditemukan warga setempat, Kamis (28/5).

Setelah itu warga memberitahukan kepada BKDA Resor Agam dan pihaknya melakukan eksplorasi.

Tokoh Masyarakat Koto Gadang Anam Koto, Gusmardi menambahkan dengan turunnya tim dari BKSDA Resor Agam maka dapat diketahui titik sebaran populasi bunga langka itu.

"Kita juga mengetahui tapal batas dan lokasi berada di luar Cagar Alam Maninjau, sehingga saat akan mengembangkan tidak berurusan dengan pihak hukum," katanya.

Pemerintah nagari akan mengembangkan lokasi temuan itu menjadi destinasi wisata seperti, agro wisata, petualang dan lainnya.

Di lokasi juga ada keindahan air terjun, pohon durian dan lainnya dengan jarak hanya 1,5 kilometer. "Kita telah mengusulkan program itu ke RPJM nagari," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement